IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyampaikan bahwa sumbangan masjid dalam mengatasi pandemi Covid-19 sangat besar. Masjid bisa menerapkan protokol kesehatan dengan sangat tertib dan menjadi tempat vaksinasi untuk membantu mencapai target kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI, Imam Addaruqutni, menyampaikan, masjid yang diperkirakan akan menjadi klaster Covid-19 ternyata tidak terbukti. Artinya masjid telah membantu mengurangi penularan dan penyebaran Covid-19. Sebab DMI dan masjid-masjid selama ini aktif melakukan kontrol kegiatan protokol kesehatan yang dilaksanakan masyarakat.
"Masjid-masjid itu sendiri melaksanakan ketertiban-ketertiban dalam menjalankan protokol kesehatan itu," kata Imam kepada Republika, Kamis (7/10).
Ia menyampaikan, masjid bisa melakukan penyemprotan desinfektan secara mandiri, menyediakan hand sanitizer, menggulung karpet masjid, menerapkan aturan menjaga jarak, membersihkan masjid secara rutin, dan lain sebagainya. Semua itu aktif dilakukan oleh masjid-masjid dalam upaya mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.
Ia menegaskan, sumbangan masjid terhadap upaya melawan pandemi Covid-19 itu besar sekali. DMI juga aktif mengeluarkan edaran dan arahan untuk masjid-masjid agar mereka menegakkan protokol kesehatan.
Imam mengatakan, masjid-masjid juga membantu pemerintah mencapai target kekebalan kelompok dengan melakukan vaksinasi berbasis masjid. Kalau pemerintah mau masjid menjadi tempat vaksinasi, DMI dan masjid-masjid bisa membantu.
"Sampai sekarang kita (masjid-masjid) tetap mempertahankan pelaksanaan protokol kesehatan secara benar," ujarnya.
Ia menyampaikan, masjid-masjid mengikuti data perkembangan kasus Covid-19. DMI menyampaikan data itu ke masjid-masjid, jadi mereka mengikut informasi dan perkembangan kasus Covid-19. DMI juga membentuk semacam komite pelaksanaan teknis untuk kegiatan vaksinasi berbasis masjid. Sebelumnya pernah dibentuk Satgas Nasional Covid-19.
Ia menyampaikan, sekarang banyak masjid telah mempunyai alat semprot desinfektan mandiri. penerapan protokol kesehatan yang benar itu yang mengamankan masyarakat dan masjid.
Ia mengungkapkan, bayangkan pada setiap Jumat, masjid-masjid di wilayah Indonesia Timur sampai Barat dipenuhi jamaah yang jumlahnya tidak kurang dari 100 juta orang. "Mereka berkumpul di masjid, tapi masjid tetap aman karena menerapkan protokol kesehatan secara tertib," jelasnya.
Ia menegaskan, kalau masjid tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan hati-hati, tentu masjid telah menjadi klaster Covid-19. Karena masjid menjadi tempat berkumpulnya orang banyak tanpa seleksi.
"Tapi karena baiknya pengelolaan masjid, tidak ada klaster penyebaran Covid-19, artinya sumbangan masjid terhadap penanggulangan Covid-19 itu besar sekali," kata Imam.