Jumat 08 Oct 2021 04:36 WIB

Prancis Terus Targetkan Organisasi Muslim

Prancis menutup mata kritik terhadap penutupan organisasi milik komunitas Muslim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia
Foto:

Adapun tokoh dan cendekiawan Muslim publik di masjid-masjid yang berbicara menentang diskriminasi dan rasisme institusional merupakan di antara individu-individu yang sekarang dianggap berbahaya oleh negara Prancis bagi masyarakat.

Mengikuti komentar CCIE di Twitter, akun Twitter pemerintah Prancis dengan cepat menyerang organisasi, menyebut, "struktur Islamis yang hanya memiliki satu tujuan: menghasut kebencian terhadap Prancis dan orang Prancis."

Menanggapi upaya pemerintah Prancis untuk membungkam organisasi tersebut, CCIE menjawab, "Kami tidak menargetkan 'Prancis'. Kami mengkritik kata-kata dua menteri dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 28 September 2021, di Le Figaro. Inilah yang dilakukan masyarakat sipil organisasi lakukan di negara demokratis."

Dengan Prancis memasuki tahun pemilihan, Presiden Emmanual Macron, dalam upaya untuk menangkal ancaman pemilihan dari sayap kanan, harus mengejar komunitas Muslim di negara itu yang membingkai Islam sebagai musuh di dalamnya. 

Dalam jajak pendapat terbaru menjelang pemilihan presiden 2022, Macron diperkirakan akan memenangkan 56 persen suara di putaran kedua, turun 11 poin dari hasil 2017-nya. Sedangkan penantang sayap kanannya Marine Le Pen diperkirakan akan memenangkan 44 persen suara, meningkat 11 poin dari hasil 2017.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement