Senin 11 Oct 2021 12:28 WIB

Ketua NU Terpilih Diharap Sesuai Kebutuhan Zaman

Menjadi Ketua NU haruslah peka zaman atau sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zaman

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kiri)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani/aww.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kiri)

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) turut menyampaikan harapan akan sosok Ketua PBNU terpilih pada Muktamar ke-34 NU yang rencananya digelar pada 23-25 Desember 2021. Ketua FK3I, Mas Muhammad Maftuch menyatakan, NU hanya layak dipimpin oleh seorang ulama yang sangat alim wa alamah wa faqih. Artinya, yang layak memimpin dan menakhodai NU adalah sosok yang sangat alim dan cerdas.

"Selain itu pula, menjadi Ketua NU haruslah peka zaman atau sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zaman," kata pria yang akrab disapa Gus Maftuch di Surabaya, Senin (11/10).

Gus Maftuch mengungkapkan sosok yang dirasanya memenuhi kriteria tersebut. Menurutnya, adalah sosok KH. Marsudi Suhud yang dinilai layak memimpin atau menakhodai PBNU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siraj.

"KH Marsudi Suhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siraj telah membuktikan kelasnya sebagai pemimpin NU. Beliau selalu menomorsatukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU," ujarnya.

Gus Maftuch yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nur Muhammad menyatakan, selain KH Marsudi Suhud, belum ada figur lain saat ini yang pantas Said Aqil sebagai ketua Umum PBNU. Ia mengaku tidak menemui sosok lain yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kredibilitas seperti Said Aqil. Apalagi di bidang keilmuan, kealiman, dan kefaqihan.

Pengurus FK3I, AR Waluyo Wasis Nugroho menyatakan, selama satu dekade NU dipimpin  ulama yang sangat alim dan faqih dalam ilmu agama, terlebih ilmu kitabnya  yakni KH. Said Aqil Siraj. Said Aqil juga disebutnya pakar dalam banyak bidang, dan sangat dicintai warga Nahdliyyin yang ada di perkotaan ataupun yang berada di kampung atau desa.

"Beliau disegani dalam skala nasional, juga sangat dihormati di dunia Internasional. Hal itu tak lepas dari keilmuan dan kefaqihan Buya Said," kata pria yang akrab disapa Gus Wal tersebut. Menurutnya, dewasa ini, hanya Said Aqil dan KH. Marsudi Suhud yang peka terhadap masalah dan apa yang dialami warga Nahdliyyin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement