Rabu 13 Oct 2021 12:08 WIB

China Serukan Bantuan dan Penghapusan Sanksi Afghanistan

China membahas upaya bersama yang cepat untuk agar Afghanistan terhindar dari krisis

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
 Warga Afghanistan yang mengungsi
Foto: EPA-EFE/JAWED KARGAR
Warga Afghanistan yang mengungsi

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China membahas upaya bersama yang cepat untuk membantu Afghanistan terhindar dari krisis. Dalam sebuah pernyataan saat KTT G20, perwakilan khusus sekaligus penasihat negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan bahwa dunia harus memikul tanggung jawab dalam hal ini.

"Afghanistan saat ini berada di persimpangan naik turunnya pemerintahan, dan masih ada jalan panjang untuk mencapai perdamaian dan stabilitas," kata Wang dalam pertemuan itu, dilansir People’s Daily, Rabu (13/10).    

Menurur Wang, selama 20 tahun terakhir di Afghanistan terlihat bahwa apa yang benar adalah untuk saling menghormati perbadaban yang berbeda. Ia mendesak anggota G20 untuk berkontribusi pada pembangunan secara damai di negara Asia Selatan itu atas dasar penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorialnya.

Lebih lanjut, Wang mengajukan empat proposal pada pertemuan tersebut, termasuk mengutamakan rakyat dan membantu Afghanistan mengatasi krisis kemanusiaan; mendorong Afghanistan untuk bergerak menuju pembangunan inklusif; memegang sikap toleransi nol terhadap terorisme, dan mendorong upaya bersama dengan konsensus untuk membantu Afghanistan.

Wang mencatat bahwa negara-negara yang telah menyebabkan kesulitan saat ini di Afghanistan harus mengambil pelajaran dan bertanggung jawab untuk membantu menghindari krisis kemanusiaan, serta pengungsi. Negara-negara yang masih memberlakukan sanksi sepihak diminta untuk mencabutnya, dan organisasi keuangan internasional harus meningkatkan dukungan keuangan untuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur Afghanistan.

“Masyarakat internasional juga harus membangun front persatuan untuk memerangi terorisme, meninggalkan standar ganda dan menghindari Afghanistan terjerumus dalam peran sebagai tempat berlindung dan sarang terorisme,” jelas Wang.

Wang mencatat bahwa China sedang melaksanakan komitmen untuk bantuan darurat senilai 200 juta yuan 0,31 juta dolar AS dan gelombang pertama telah tiba di Afghanistan. Pertemuan virtual tersebut dipandu oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi, presiden bergilir G20. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi dan para pemimpin G20 dari negara Eropa juga ambil bagian.

"Titik fokus KTT termasuk dukungan kemanusiaan yang mendesak bagi penduduk Afghanistan, perang melawan terorisme, kebebasan bergerak di dalam negeri dan perbatasan terbuka," kata Draghi dalam sebuah pernyataan singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement