IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk pembongkaran dan penggalian yang dilakukan di pemakaman Muslim di Yerusalem oleh otoritas Israel.
Menyoroti kesucian pemakaman Mamilla dan Al Yousifieh, yang berusia lebih dari 1.000 tahun, OKI mencatat kebijakan Israel kini menargetkan situs suci Islam, situs budaya dan budaya Muslim di Yerusalem yang diduduki.
Dilansir di Anadolu Agency, Rabu (13/10), kebijakan semacam itu dinilai sebagai tindakan provokasi terhadap perasaan umat Islam pada umumnya dan khususnya masyarakat Palestina.
OKI juga menggarisbawahi, partisipasi Presiden FIFA Gianni Infantino dalam pembukaan The Friedman Center for Peace through Strength di Museum of Tolerance di Yerusalem, yang dibangun di lokasi pemakaman Muslim yang dihancurkan, bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang mendasari olahraga dan prinsip-prinsip FIFA.
Mereka menilai tindakan yang dilakukan Presiden FIFA mencerminkan bias yang jelas, serta tidak dapat diterima dalam mendukung pendudukan Israel.
Sebelumnya diberitakan Direktur Eksekutif Komisi Perlindungan Makam Muslim, Ahmed al-Dajani, mengatakan pengadilan Israel telah memberikan izin kepada Direktorat Arkeologi Israel untuk bekerja di lokasi yang dekat dengan kuburan.
Al-Dajani mengatakan beberapa kuburan yang dihancurkan adalah milik orang-orang Muslim yang menjadi martir dalam konflik antara tahun 1948 dan 1967. Israel disebut akan menghadapi tindakan hukum sebagai tanggapan atas tindakan ini.
"Wilayah itu merupakan bagian tak terpisahkan dari pemakaman. Kota Yerusalem, di bawah pemerintahan Israel, telah merencanakan untuk membangun sebuah taman di dekat Pemakaman Al Yousifieh," kata dia.
Pemakaman Al Yousifieh, yang terletak di sebelah tembok yang mengelilingi Kota Tua, adalah salah satu kuburan Muslim tertua di Yerusalem yang diduduki.