IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Kekonsuleran Duta Besar Tamim Al-Dosary mengatakan, pihaknya akan melaksanakan registrasi mandiri biometrik jamaah haji dan umroh tahap pertama di lima negara. Dalam program berjudul "YaHalaShow" di saluran Rotana Khalijiya, Al-Dosary mengatakan prosedur pendaftaran mandiri biometrik sudah dimulai di Kuwait.
Selanjutnya, registrasi itu akan tersedia bagi warga Tunisia, Malaysia, Inggris, dan Bangladesh yang juga pada tahap pertama. Menurutnya, mereka yang ingin mendapatkan visa umroh yang diterbitkan secara elektronik tidak perlu pergi sendiri ke kedutaan atau kantor polisi untuk mendaftarkan biometrik mereka.
"Yang perlu mereka lakukan hanyalah mendaftarkan biometrik mereka melalui aplikasi yang ditunjuk di ponsel pintar mereka, dan kemudian menyelesaikan prosedur pengajuan visa umrah secara elektronik," kata Al-Dosary, dilansir di Saudi Gazette, Kamis (14/10)
Al-Dosary mengatakan biometrik termasuk sidik jari, mata dan wajah, dan fitur vital lainnya. Dikatakannya, ada rencana untuk memasukkan Pendaftaran mandiri dari biometrik untuk semua jenis visa selain visa umrah melalui aplikasi tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal Bin Farhan meluncurkan aplikasi untuk registrasi mandiri biometrik dari jamaah haji dan umrah melalui smarthphone pada 6 Oktober 2021 lalu. Aplikasi ini akan memungkinkan calon jamaah untuk mendapatkan visa haji dan umrah yang diterbitkan secara daring dari negara masing-masing, tanpa menghampiri pusat penerbit visa untuk mendaftarkan biometrik mereka.
Dengan diluncurkannya mekanisme baru tersebut, Arab Saudi menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan pendaftaran biometrik melalui ponsel pintar untuk penerbitan visa elektronik.
Proses pencocokan biometrik akan dilakukan pada saat kedatangan jamaah haji di darat, laut dan bandara di Kerajaan. Pendaftaran mandiri layanan biometrik akan dilaksanakan melalui Saudi Company for Visa and Travel Solutions.