IHRAM.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Jawa Timur meminta masyarakat mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi.
Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto mengharapkan saat terjadi kondisi cuaca ekstrem, masyarakat tidak meninggalkan rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. "Masyarakat harus tetap waspada berkaitan dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini luar biasa. Jika terjadi cuaca buruk atau ada hujan deras lebih baik berada di rumah, jika tidak ada keperluan penting," kata dia, Kamis (21/10).
Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui potensi bencana yang ada di sekitar wilayah masing-masing agar bisa melakukan penanganan dengan baik saat terjadi bencana. Dia menyebut sejumlah ancaman bencana di Kota Malang, antara lain pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.
Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci menghindari jatuhnya korban saat terjadi bencana. "Jika sudah mengetahui ada potensi bencana, maka masyarakat akan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, dan selamat pada saat terjadi bencana," katanya.
Ia menambahkan,pada Selasa (19/10), hujan deras yang mengguyur Kota Malang menyebabkan puluhan wilayah mengalami banjir dan lebih dari 200 rumah terdampak. Ada kurang lebih 23 titik banjir di Kota Malang pada Selasa (19/10). Untuk rumah terdampak lebih dari 200 unit.
"Banjir terjadi pada saat hujan deras, namun saat hujan reda, banjir juga langsung surut," katanya.
Terkait dengan banjir tersebut, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni terkait dengan tata guna lahan, kemudian upaya peningkatan drainase, dan kebiasaan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan sistem drainase tersumbat.
"Masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan. Kami berharap masyarakat harus mulai peduli dengan lingkungan," katanya.
Ia menambahkan, curah hujan yang tinggi ditambah dengan sistem drainase yang tersumbat dan persoalan tata guna lahan, menjadi salah satu penyebab banjir. BPBD Kota Malang bersama seluruh pemangku kepentingan, seperti Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, termasuk TNI, Polri telah melakukan gerakan mengangkat sampah dan sedimen agar meminimalisasi munculnya bencana banjir.
Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kota Malang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang tinggi, di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru.