Senin 25 Oct 2021 09:13 WIB

Fatwa Larang Pria Ikut Kompetisi Binaraga Tuai Kontroversi

Ulama Mesir melarang pria berpartisipasi dalam kompetisi binaraga.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Bendera Mesir
Bendera Mesir

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Seorang Ulama asal Mesir, Abdullah Rushdy, mengeluarkan fatwa yang melarang pria berpartisipasi dalam kompetisi binaraga. Ia menyebut kompetisi ini menunjukkan “aurat,” bagian intim tubuh manusia, sebagaimana didefinisikan dalam Islam.

Fatwa itu muncul setelah binaragawan Mesir Mamdouh "Big Ramy" Elssbiay memenangkan kejuaraan binaraga Mr. Olympia 2021, yang diadakan di Orlando, Florida, 10 Oktober lalu. Ini merupakan kemenangan kedua Big Ramy secara berturut-turut di kejuaraan binaraga paling terkemuka di dunia.

Rushdy, yang mengidentifikasi dirinya sebagai peneliti dalam urusan agama dan sekte di Al-Azhar Al-Sharif, menyampaikan pendapat ini melalui akun Twitter pribadinya, pada 11 Oktober.

"Laki-laki dilarang berpartisipasi dalam kejuaraan binaraga dan menunjukkan bagian intim, yang harus ditutupi sesuai dengan Syariah,” tulisnya dikutip di al-Monitor, Senin (25/10). Dia lantas menyerukan Muslim berlatih olahraga tanpa melanggar aturan Syariah.

Sehari setelahnya, dalam sebuah unggahan video di Facebook, Rushdy berusaha membenarkan posisinya. Ia mengatakan, “Saya tidak mengatakan tidak boleh olahraga, tetapi aturan Syariah harus dihormati saat melakukannya. Aurat bagi laki-laki meliputi bagian tubuh antara pusar dan lutut, dan seluruh tubuh bagi perempuan, kecuali wajah dan tangan".

Dia memberikan saran bagi pria muda untuk tidak berlatih binaraga karena alasan syariah. Sementara bagi wanita Muslim, tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi apa pun yang mengharuskan mereka menunjukkan bagian tubuhnya.

Seorang profesor yurisprudensi komparatif di Universitas Al-Azhar, Ahmed Karima, menolak fatwa yang disampaikan Rushdy. Ia menyebut Allah SWT tidak menjadikan tubuh manusia sebagai alat untuk menghasut, dan menambahkan aturan Syariah itu hanya berlaku saat melakukan ibadah.

Dalam sebuah wawancara televisi pada 14 Oktober, Karima lebih lanjut menjelaskan perbedaannya. "Petani menaikkan celana mereka di atas lutut saat menyirami tanah atau memberi makan hewan. Ini juga umum terjadi di beberapa industri,” ujarnya.

Menurutnya, pakaian olahraga adalah kebiasaan dan bukan bentuk ibadah, sehingga pria Muslim tidak akan berakhir di Neraka karena memakainya. Pakaian adalah dukungan untuk Syariah Islam.

Di sisi lain, penulis asal Mesir Bahey Eldin Morsi pun menolak pernyataan Rushdy. Ia mengatakan fatwa ini dibuat dengan pemikiran yang sempit.

"Rushdy sangat berpikiran sempit sehingga dia memilih untuk berbicara tentang aurat dan mengabaikan fakta bahwa (Big Ramy) memenangkan kejuaraan dunia, serta dia mengabaikan pentingnya olahraga dan tubuh yang sehat,” kata dia.

Ia pun menyampaikan masyarakat Mesir sangat senang dengan Big Ramy, karena memenangkan Mr. Olympia 2021. prestasinya telah membawa kebanggaan bagi seluruh warga.

Setibanya di Bandara Kairo pada 19 Oktober, Big Ramy disambut oleh delegasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Mesir, selain warga dari kampung halamannya.

Sebelumnya, Rushdy sempat membuat beberapa pernyataan kontroversial. Termasuk di antaranya, menghubungkan pelecehan seksual dengan pakaian wanita, membuat beberapa orang menuduhnya membenarkan pelecehan, membela pelaku pelecehan dan menyalahkan wanita.

Menurut laporan media Mesir, Al-Azhar menekankan Rushdy tidak mewakili lembaga tersebut. Bahkan, ia sebelumnya disebut tidak bekerja di Sheikhdom Al-Azhar atau pusat penelitiannya.

Laporan media juga menekankan pendapat Rushdy dan lulusan Universitas Al-Azhar lainnya tidak mencerminkan pendirian agama. Hal ini menunjukkan hanya Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed el-Tayeb dan badan resmi Al-Azhar yang berhak untuk itu.

Pada Februari 2020, Kementerian Wakaf Mesir mengumumkan Rushdy diberhentikan dari posisi pengkhotbahnya dan dilarang memberikan pelajaran agama di masjid.

Menurut Kementerian, ia bahkan dirujuk untuk dilakukan interogasi, menyusul sebuah unggahan yang mengkritik ahli bedah jantung Magdi Yacoub karena menjadi seorang Kristen. Rushdy mengatakan perbuatannya di dunia ini tidak ada nilainya di akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement