IHRAM.CO.ID, EDINBURGH -- Sebuah seminar digelar di Skotlandia, dengan tujuan meningkatkan partisipasi perempuan di lembaga-lembaga keagamaan Islam, termasuk masjid. Ketua dan pendiri Vibrant Scottish Mosques, Dr Sahira Dar, menginginkan hadirnya lanjutan dari kelas master pelatihan manajemen dan kepemimpinan organisasi, yang diadakan bulan lalu.
"Banyak wanita Muslim mendekati kami, yang merasa termotivasi dan ingin menjadi peserta aktif di komite masjid lokal mereka. Tujuan kami adalah menasihati dan mendukung mereka, serta menawarkan tempat di mana mereka dapat berbagi praktik yang baik," ujarnya dikutip di Asian Image, Selasa (26/10).
Komite-komite yang lebih menekankan pada keragaman, termasuk bekerja menuju keseimbangan gender yang lebih baik, disebut lebih mencerminkan komunitas yang mereka layani.
Ia juga menyebut komite yang demikian akan membawa perspektif yang berbeda dan memanfaatkan sumber daya yang berbeda pula. Karena itu, ia berusaha memberikan berbagai layanan di luar kelas doa dan Alquran.
"Saya mengacu pada kelompok ibu dan balita, konseling, kegiatan rekreasi untuk beberapa nama," lanjutnya.
Dr Dar menambahkan, beberapa dari peserta pelatihan telah mendekati para imam di masjid-masjid lokal mereka, serta menyoroti pentingnya inklusivitas. Mereka lantas mendorong pentingnya meningkatkan pembekalan bagi perempuan dan remaja.
Dari penelitian dan pengalamannya, masjid-masjid yang memiliki partisipasi aktif perempuanlah yang dengan cepat merespons tantangan Covid-19.
CEO Faith Associates, Shaukat Warraich, memimpin lokakarya di Glasgow pada 4 September lalu. Kegiatan itu membahas sejumlah topik, termasuk dampak pandemi pada tempat ibadah Islam, serta masjid-masjid yang telah mendapatkan status Beacon.
Dia percaya, masjid-masjid yang cepat beradaptasi bisa terus bertahan dan berkembang, karena munculnya kepemimpinan baru yang beragam.
Warraich juga menambahkan, komunitas Muslim telah meningkatkan diri selama pandemi dengan menjadi titik fokus di komunitas lokal mereka.
"Masjid melayani seluruh komunitas, bukan hanya Muslim lokal. Itulah peran masjid, melayani semua umat manusia," kata dia.
Banyak masjid disebut mendirikan bank makanan, menyediakan perbekalan bagi pencari suaka dan pengungsi, serta bertindak sebagai pusat vaksinasi. Ia menilai dari perspektif non-Muslim, persepsi tentang masjid telah berubah total.