Rabu 03 Nov 2021 22:35 WIB

Bentengi Anak dari Konten LGBT

Bentengi Anak dari Konten LGBT

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Selain itu dengan memperbanyak program pencegahan dengan kegiatan-kegiatan positif bagi anak dan remaja. Akan tetapi Siti Ma'rifah berhadap agar peran dan fungsi lembaga sensor lebih diperkuat untuk melakukan pencegahan konten-konten LGBT. Selain itu ia pun mendorong media televisi maupun media lainnya memperbanyak tayangan-tayangan yang dapat memperkuat karakter dan identitas gender anak dan remaja dengan berbasis nilai agama dan keindonesiaan. 
Foto: Foto : MgRol112
Selain itu dengan memperbanyak program pencegahan dengan kegiatan-kegiatan positif bagi anak dan remaja. Akan tetapi Siti Ma'rifah berhadap agar peran dan fungsi lembaga sensor lebih diperkuat untuk melakukan pencegahan konten-konten LGBT. Selain itu ia pun mendorong media televisi maupun media lainnya memperbanyak tayangan-tayangan yang dapat memperkuat karakter dan identitas gender anak dan remaja dengan berbasis nilai agama dan keindonesiaan.  "Saya rasa juga kita harus mendorong terkait penegakan hukumnya karena hal tersebut sudah ada regulasi atau Undang-Undangnya baik UU pornografi, porno aksi,kekerasan seksual, perlindungan anak maupun ITE," katanya.  Ketua Umum Pimpinan Pusat Salimah, Etty Praktiknyowati juga merasa resah dengan gencarnya propaganda kelompok LGBT seperti melalui tokoh-tokoh superhero dalam komik-komik besutan DC Comics. Seolah membawa pesan panutan gaya hidup bagi penonton khususnya anak-anak. Karena itu Etty berharap ada pencegahan agar komik-komik maupun tayangan film yang memuat konten LGBT segera dicegah agar tidak menyebar di Indonesia.  "Ini adalah sebuah gerakan yang merusak moral yang sudah muncul dengan berbagai aktivitas dan didukung oleh tokoh, donasi, undang-undang serta kekuasaan. Kami sangat tidak sepakat dengan peredaran komik tersebut sebagai bentuk pencegahan. Polisi sebagai pihak berwenang harus menangkap semua pihak yang terkait, baik yang membuat maupun yang mengedarkan," katanya. Lebih lanjut Etty mengatakan  proses perlindungan dan pembinaan kepada anak-anak secara intens harus tetap dilakukan melalui institusi keluarga, sekolah, masyarakat dan negara sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Ia juga mengatakan pemerintah dan DPR melalui regulasi yang mengatur kehidupan bermasyarakat harus bisa meredam  gerakan LGBT  melalui UU yang berlaku. Selain itu juga para ulama, tokoh masyarakat, akademisi, para pelaku usaha, khususnya dalam dunia penyiaran dan media sosial untuk mengupayakan secara bersama-sama menghadirkan bentuk sajian dan informasi yang mendidik dengan lebih menarik, intens dan masif. Ia mengatakan upaya-upaya seperti itu harus  menjadi gerakan Nasional yang didukung oleh para stakeholder. Foto: Ilustrasi LGBT

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai cara dilakukan kelompok-kelompok  Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) untuk mempengaruhi anak-anak dan generasi muda. Salah satu propaganda yang dibangun kelompok LGBT adalah melalui film-film animasi anak yang memuat isi cerita dan karakter tokoh-tokoh superhero yang mengalami penyimpangan seksual.  

Pakar parenting Ida S Widyawati mengatakan film animasi memang sangat efektif mempengaruhi alam bawah sadar anak. Sehingga film animasi anak pun digunakan kelompok-kelompok LGBT untuk mengkampanyekan pahamnya dan mempengaruhi anak-anak. 

Baca Juga

"Seperti Iceberg yang muncul di luar hanya sebagian tapi yang di alam bawah sadar itu sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku. Yang dikenakan kelompok LGBT melalui film itu membangun alam bawah sadar, keyakinan dengan cara entertain, dengan kisah yang menyentuh. Bukan secara eksplisit tapi dengan implisit dan itulah yang lebih berbahaya, lebih merasuk, dan menimbulkan efek yang tidak terlihat saat ini tapi nanti," kata Ida kepada Republika,co.id pada Rabu (27/10). 

Menurut Ida cara-cara seperti itu menjadi bagian dari agenda besar kelompok LGBT internasional guna memperbanyak jumlah pelaku LGBT dan menghilangkan stigma sebagai pelaku penyimpangan seksual. Karenanya kelompok LGBT akan gencar untuk melakukan propaganda dengan menyasar anak-anak. Karena itu menurutnya orang tua tidak boleh melakukan pembiaran ketika mendapati anak menonton tayangan yang menampilkan konten LGBT. Menurut Ida edukasi dan pendampingan orang tua kepada anak sangat penting untuk membentengi agar tidak terpengaruh kelompok LGBT. 

Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Siti Ma'rifah mengatakan upaya untuk membentengi anak dan remaja dari pengaruh kelompok LGBT terus dilakukan KPRK MUI bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan dan orang tua. Yaitu dengan mengedukasi dan memberikan literasi tentang bahayanya perilaku penyimpangan seksual yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan bangsa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement