IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) melepas 28 calon mahasiswa baru yang akan kuliah di Maroko. Mereka adalah para penerima beasiswa Moroccan Agency fo International Cooperation (AMCI) tahun 2021.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Suyitno mengingatkan, selain sebagai pelajar mereka adalah utusan bangsa, representasi bangsa Indonesia. Untuk itu, mereka juga harus menjunjung tinggi simbol negara Indonesia di sana.
“Anda adalah kelompok kecil yang terpilih dari jutaan anak bangsa untuk mewakili Indonesia di negara lain. Oleh karena itu, saya berharap jaga betul nama baik Indonesia di negeri orang,” kata Suyitno dalam keterangan yang didapat Republika, Sabtu (6/11).
Ia juga berpesan agar para mahasiswa menjaga marwah Kementerian Agama yang telah memberikan ijin kepada mereka untuk belajar di Maroko. Kementerian Agama saat ini tengah terus berupaya melakukan penguatan moderasi beragama.
Karenanya, moderasi beragama harus menjadi core value para duta negara dan bisa ditunjukkan kepada masyarakat dunia.
Hal senada disampaikan Tenaga Ahli Menteri Agama, Hasan Basri Sagala. Menurutnya, para calon mahasiswa baru Maroko harus selalu menjaga niat dalam belajar. Misi utama berangkat ke Maroko adalah menimba ilmu dan menyelesaikan studi.
“Tidak semua anak muda Indonesia mendapatkan kesempatan ini. Oleh karena itu, adik-adik harus memaksimalkan peluang ini untuk menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Kesuksesan mereka dalam pendidikan disebut menjadi kebanggaan Kemenag dan Indonesia. Maka, ia meminta mahasiswa baru ini meraih prestasi yang membanggakan, serta membayar jerih payah negara ini dengan suksesnya mereka dalam pendidikan.
Sebelum diberangkatkan ke Maroko, 28 orang calon mahasiswa baru ini mendapatkan pembinaan (pre departure) selama tiga hari, 2 - 4 November 2021 di Jakarta.
Menurut Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Adib Abdushomad, pembinaan dimaksudkan untuk memberikan penguatan pemahaman wawasan keislaman yang moderat, sekaligus persiapan teknis keberangkatan mereka ke Maroko.
“Jaga soliditas dan kebersamaan sebagai mahasiswa Indonesia bukan lagi mahasiswa dengan asal kedaerahan masing-masing,” ucal Adib.
Tahun 2021, ada 30 calon mahasiswa penerima beasiswa Moroccan Agency fo International Cooperation (AMCI) Maroko. Namun, dua peserta mengundurkan diri jelang keberangkatan sehingga tidak dapat digantikan.