Ahad 07 Nov 2021 09:16 WIB

Kapuskes Haji Ungkap Sejarah Promotif Preventif  

Kapuskes Haji Ungkap Sejarah Promotif Preventif  

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kapuskes Haji Ungkap Sejarah Promotif Preventif. Foto: Kapuskes Haji Budi Sylvana
Foto: Dok Republika
Kapuskes Haji Ungkap Sejarah Promotif Preventif. Foto: Kapuskes Haji Budi Sylvana

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Promotif Preventif menjadi program kerja Pusat Kesehatan Haji sebagai ikhtiar untuk membuat  jamaah haji tetap sehat sejak berangkat ke Tanah Suci sampai kembalinya ke Tanah Air. Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana dalam sosialisasi manasik kesehatan haji di Bayumas belum lama ini mengatakan bahwa promotif dan preventif memiliki sejarah kuat bagaimana manusia mempertahankan kesehatannya.

Berdasarkan mitologi Yunani Kuno, ketika itu berawal dari pernikahan dewa Apollo dan istrinya dari merupakan seorang manusia bernama Coronis. Dari pernikahan ini lahir Asklepius manusia setengah dewa yang menjadi bapak kesehatan.

Baca Juga

"Asklepius ini adalah bapak kesehatan," kata Budi Sylvana melalui keterangan tertulisnya kepada Republika belum lama ini.

Budi mengatakan, dalam menangani masalah kesehatan manusia, Asklepius ini menggunakan pendekatan kuratif. Kuratif adalah di mana orang sakit datang pusat fasilitas kesehatan lalu diobati dengan obat-obatan.

 

"Dia adalah bapak kesehatan, pendekatannya menggunakan kuratif orang datang diobatin, itu bapak Asklepius," katanya.

Asklepius ini kata Budi merupakan anak dari  Apollo dan istrinya Coronis.  Sejarahnya Apollo kawin dengan Coronis, dan melahirkan Asklepius manusia setengah dewa.

"Apollo dewa so Coronis manusia, lahirlah Asklepius jadilah manusia setengah dewa. Asklepius itulah yang bapak kesehatan, kalau bapak kedokteran Hippokrates, menurut Yunani  Kuno," katanya.

"Aselepius pendekatannya kuratif. Sedangkan promotif preventif itu ada di anakny bernama Hygieia, . Hygiea inilah mempopulerkan promotif preventif. Pendekatannya cara mengobati orang adalah dengan tindakan pencegahan atau promotif preventif," 

Menurutnya, kalau orang belajar tentang ilmu kesehatan masyarakat, pasti mengetahui sejarah Asklepius bapak kesehatan yang menggunakan pendekatan kuratif dalam mengobati orang sakit dan anaknya Hygieia yang menggunakan pendekatan pencegahan dengan promotif preventif.

"Yang memiliki gelar kesehatan masyarakat harusnya mengerti sejarah ini cerita Asklepius dan Hygieia ini," katanya.

Masih menurut sejarah dari mitologi Yunani, bahwa Asklepius memiliki tongkat. Dan tongkatnya ini menjadi lambang kedokteran ditambah dengan ular meliliti tongkatnya Asklepius.

"Tahu tongkat kedokteran? Root of Asklepius karena itu tongkat si Asklepius, tongkat kedokteran. Kenapa tengah nya ada uler ? Ular apa artinya? Ular itu kalau kepercayaan mitos Yunani itu sumber kehidupan, tapi jelas dia bisa menyembuhkan, bisa juga mematikan, dia mematikan saat bisanya mematuk manusia,  tetapi dia juga bisanya bisa menyembuhkan orang."

"Jadi itu lambang kedokteran. Jadi lambang kedokteran itu Ular dan tongkat Selepius."

Kenapa tongkatnya Asklepius? Karen selepius pendekatannya, pendekatan kuratif. Lembaga yang menggunakan tongkat di antaranya IDI, WHO.

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement