Selasa 09 Nov 2021 13:28 WIB

Liga Arab: Pengunduran Menteri Lebanon Bisa Redakan Krisis

Pengunduran diri Menteri Lebanon bisa redakan krisis antara Lebanon dan Saudi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Bendera Arab Saudi
Foto: AP/Amr Nabil
Bendera Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, BEIRUT – Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki menilai pengunduran diri Menteri Penerangan Lebanon, George Kordahi bisa meredakan krisis diplomatik antara Lebanon dan Arab Saudi serta negara Teluk lainnya. Kordahi sendiri sudah sempat mengungkapkan bahwa dia tak ingin mundur, tetapi Liga Arab berharap hal itu masih dapat terjadi.

“Sejak awal, pengunduran diri itu bisa meredakan krisis. Kami membutuhkan konfirmasi yang lebih kuat bahwa langkah ini masih bisa terjadi,” katanya setelah bertemu ketua parlemen Lebanon Nabih Berri pada Senin (8/11), dikutip laman Al Arabiya.

Dalam kunjungannya ke Beirut, Zaki juga bertemu Perdana Menteri Najib Mikati dan Presiden Michel Aoun. Kepada mereka, Zaki mengatakan, mundurnya Kordahi bisa menjadi titik awal untuk mengurangi ketegangan antara Lebanon dan negara-negara Teluk.

Krisis diplomatik Lebanon dengan Saudi dan sekutunya terjadi setelah Kordahi mengomentari konflik Yaman. Menurut dia, operasi militer Saudi dan sekutunya di Yaman adalah “agresi eksternal”. Kordahi juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan milisi Houthi Yaman dalam merespons “agresi” Saudi adalah bentuk pembelaan diri.

Merespons pernyataan tersebut, Saudi mengusir duta besar Lebanon untuk negaranya. Tak hanya itu, Riyadh pun melarang semua impor dari Lebanon. Langkah Saudi kemudian diikuti Bahrain dan Kuwait. Uni Emirat Arab (UEA) pun menarik duta besarnya dari Beirut dan melarang warganya bepergian ke Lebanon. Bahrain, Kuwait, dan UEA memang mendukung koalisi militer pimpinan Saudi dalam memerangi Houthi di Yaman.

Krisis tersebut telah memicu seruan agar Kordahi mundur dari jabatannya. Namun Hizbullah sebagai salah satu kekuatan politik di Lebanon menentang seruan itu. Menurut mereka, Kordahi tak melakukan kesalahan apa pun.

Hizbullah justru melayangkan kritik atas cara Saudi merespons komentar Kordahi perihal perang Yaman. Mereka menilai, langkah-langkah yang diambil Riyadh sama saja dengan melancarkan perang di Lebanon.

"Reaksi Saudi sama dengan mengobarkan perang dan (komentar Kordahi) tidak membenarkan tindakan tergesa-gesa terhadap Lebanon dan rakyatnya," kata juru bicara faksi Hizbullah di parlemen Lebanon, Hassan Ezzeddine pada Kamis (4/11) pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement