“Acaranya luar biasa, ayah saya harus datang dan melihatnya. Saya pikir dia akan sangat menikmati sejarah, budaya dan semua barang antik dari masanya,” kata salah satu pengunjung, Nour Al-Sanea, dikutip di Arab News, Rabu (10/11).

The Old Village, juga dikenal sebagai Qariat Zaman, menonjolkan karya klasik dari 1960-an hingga 1990-an di Timur Tengah, dengan memadukan sejarah dengan hiburan. Tempat seluas 65.000 meter persegi ini mencakup tujuh bagian hiburan berbeda, yang dibuka hingga 2 Januari 2022.

Pertunjukan langsung diadakan di atas panggung setiap harinya. Tampilan yang disuguhkan bervariasi, mulai dari pertunjukan musik tradisional, hingga pertunjukan permainan Arab yang diselenggarakan untuk anak-anak.

Panggung utama, juga dikenal sebagai “Intel Al-Tayyib”, adalah teater tradisional yang dirancang dengan gaya antena televisi klasik, yang dapat menampung lebih dari 300 orang.

Panggung luar akan menayangkan lebih dari 72 acara televisi dan film yang berbeda, dari tahun 1960-an hingga 1990-an. Sepuluh seniman juga akan berpartisipasi dalam pertunjukan harian yang akan berlangsung selama tiga hingga empat jam.

Desa ini diukir dengan jalan setapak yang bisa dilalui oleh para tamu. Jalur ini membawa pengunjung melalui beragam bagian yang berbeda, seperti panggung utama, bioskop luar ruangan, dan stan kecil yang menjual makanan ringan dan pakaian lokal.

Sekelompok teman terlihat berkumpul di sekitar barang antik untuk menyaksikan barang-barang dari era sebelum mereka sendiri.

“Acaranya sangat manis dan sederhana, ada berbagai hal untuk dilihat dan dilakukan, konsepnya sangat bagus, seperti melihat ke masa lalu,” kata dua pengunjung lainnya, Sama dan Raghad.

Old Village dengan cepat menjadi populer, karena tampilan barang antik dan harta karun lokal yang telah disimpan oleh kolektor selama bertahun-tahun.

Salah satu dari sekian banyak pedagang barang antik di lokasi ini, Abu Radah, berbagi pengalamannya selama kegiatan Riyadh Season.

“Saya telah mengumpulkan piringan hitam sejak 1997 dan saya memiliki hampir 3.000 keping. Saya kehilangan beberapa seiring waktu, namun saya di sini menjual yang tersisa,” katanya.

Detail-detail kecil yang ada di lokasi ini disebut membuatnya menjadi unik. Ketika pengunjung berjalan lebih jauh ke arah jalan setapak, mereka akan menemukan stan kecil, dengan pedagang yang menjual produk tenunan tangan yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1964841/saudi-arabia