Rabu 10 Nov 2021 15:19 WIB

Kemenag Harap Penyuluh Agama Jadi Pahlawan

Penyuluh agama diharapkan jadi pahlawan pencerahan di media sosial

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Penyuluh agama / Ilustrasi
Foto: BNI Syariah
Penyuluh agama / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia setiap tanggal 10 November sekali memperingati Hari Pahlawan. Untuk tahun ini, peringatan tersebut mengambil tema “Pahlawanku Inspirasiku”.

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) Tri Handoko Seto mengajak penyuluh agama menjadikan semangat juang para pahlawan sebagai inspirasi. Utamanya, dalam memberikan pencerahan dan edukasi umat melalui media sosial.

Dahulu, para pahlawan mengangkat bambu runcing untuk berperang melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaab. Namun kini, ia menyebut arti pahlawan makin luas.

Pahlawan tak hanya sekadar mengangkat senjata tetapi juga sosok yang mampu bermanfaat bagi banyak orang, termasuk dalam memberikan pencerahan umat.

 

“Saya kira penyuluh agama harus mampu menjadi pahlawan masa kini. Medan perang saat ini adalah media sosial. Banyak permasalahan umat bahkan permasalahan bangsa dan negara muncul dan menjadi besar karena media sosial," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (10/11).

Penyuluh agama disebut harus mampu menjadi pahlawan di era digital ini, dengan menyediakan dan semakin terlibat dalam penyebaran-penyebaran konten-konten positif di media sosial.

Konten-konten yang diberikan bukan hanya tentang pembinaan umat dari sisi agama, tetapi juga nilai-nilai patriotisme, nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai kepahlawanan lainnya. Dharma Agama disebut harus seimbang dengan Dharma Negara.

Pasca terbitnya Permenpan-RB Nomor 9 Tahun 2021, lanjut Tri Handoko, penyuluh agama menjadi garda terdepan pembinaan umat. Mereka kini memiliki tugas melaksanakan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi melalui media sosial.

Peran penyuluh agama di media sosial sangat diharapkan, mengingat semakin banyak konten-konten negatif yang tidak hanya mengaburkan pemahaman ajaran agama, tetapi juga dapat memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain peran di media sosial, penyuluh agama juga diharapkan mampu menjadi teladan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pahlawan merupakan orang yang mengorbankan kenyamanan hidupnya agar orang lain bisa mendapatkan kenyamanan seperti dirinya.

“Sebelum penyuluh dapat memenangkan perang di media sosial, penyuluh agama terlebih dulu harus mampu menang dalam dirinya sendiri," lanjutnya.

Penyuluh agama Hindu dikatakan harus mampu mengalahkan sifat-sifat asurisampad dengan sifat-sifat daiwi sampad yang ada dalam dirinya. Kadang untuk dapat memenangkan sifat daiwi sampad, harus mengorbankan kenyamanan.

Dirjen Bimas Hindu pun menyebut, ketika penyuluh agama sudah mampu memenangkan sifat-sifat daiwi sampad dalam dirinya, maka senantiasa dapat menjadi contoh dan inspirasi di dalam kehidupan bermasyakat.

“Apalagi, moment peringatan Hari Pahlawan tahun ini bertepatan dengan perayaan Hari Suci Galungan yang biasanya dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement