Senin 15 Nov 2021 22:00 WIB

Perjuangan Atlet Berhijab Lawan Stereotip Negatif

Menjadi atlet, muslim, dan hijab, merupakan tantangan tersendiri.

Rep: Zahrotul Oktaviani, Muhammad Ikhwanuddin,/ Red: Agung Sasongko
Atlet Muslimah (ilustrasi)
Foto:

Sukses

Ibtihaj Muhammad membuktikan bahwa hijab bukan penghalang seorang wanita Muslim untuk mewujudkan mimpi dan mencetak sejarah. Ia membuktikannya melalui bidang olahraga anggar ketika meraih kesuksesan di Olimpiade Rio 2016 lalu. 

Ibtihaj menjadi atlet Amerika Serikat (AS) Muslim pertama yang meraih medali olimpiade dengan mengenakan hijab. Lewat perunggu yang ia raih empat tahun lalu, ia membuktikan wanita Muslim dapat berjaya sambil berusaha bertakwa.

Buah kesuksesan dari kehidupannya pun dituangkan ke dalam buku berjudul 'The Proudest Blue: A Story of Hijab and Family' yang sempat dinobatkan sebagai buku paling laris versi The New York Times pada 2019 lalu.

Ibtihaj mengatakan, orang tua adalah sosok paling berpengaruh dalam kehidupannya saat ini. Sebab sejak masih anak-anak, ayah ibunya meminta Ibtihaj untuk tidak mengubah gaya pakaiannya dengan hijab.

Sadar pakaian bernuansa agama rentan menemui berbagai halangan, orang tuanya pun memberi saran agar Ibtihaj menekuni anggar karena olahraga tersebut mewajibkan atlet mengenakan baju pengaman yang tertutup seluruhnya.

"Anggar mengakomodasi kepercayaan saya dalam beragama. Kelihatannya mudah, tapi saya sempat kesulitan hingga pada 2010 saya menembus timnas AS," kata Ibtihaj seperti dilansir Hypebae, Kamis (6/8). 

"Saya wanita berkulit hitam Muslim pertama yang memenangkan medali olimpiade. Petualangan hidup saya sangat sulit untuk mengubah persepsi orang atas latar belakang saya dalam dunia anggar."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement