Selasa 23 Nov 2021 17:59 WIB

Umma Gandeng Persistri Jabar Bangun Ekosistem Dakwah Digital

Umma dan PW Persistri Jabar meneken MoU tentang implementasi dakwah

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Dakwah digital (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dakwah digital (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Platform komunitas Muslim, Umma, menggandeng Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Islam Istri (Persistri) Jawa Barat (Jabar) untuk bersama-sama membangun ekosistem dakwah digital. Umma dan PW Persistri Jabar meneken nota kesepahaman (MoU) tentang implementasi dakwah dengan mengadopsi fitur-fitur aplikasi Umma.

CEO dan Co-Founder Umma, Indra Wiralaksmana menyampaikan, Umma kini telah resmi berkolaborasi untuk membawa dakwah di lingkungan Persistri ke ekosistem digital melalui aplikasi Umma. Dia mengatakan, Persistri Jabar memiliki banyak daiyah berkualitas dan berkompeten sehingga jangkauan dakwahnya perlu diperluas dengan digitalisasi.

"Harapannya, melalui kerjasama ini, lebih banyak lagi daiyah di lingkungan Persistri yang turut meramaikan ekosistem dakwah di dalam aplikasi Umma," kata dia kepada Republika.co.id, di sela-sela agenda 'Pelatihan Dakwah Digital dan Penandatanganan MoU PW Persistri Jabar bersama Umma' di Bandung, Selasa (23/11).

Dalam agenda tersebut, para daiyah Persistri Jabar diberikan pelatihan menggunakan fitur Umma untuk memaksimalkan dakwah secara digital. Salah satunya diajarkan mengenai bagaimana berdakwah dengan memanfaatkan fitur live streaming di aplikasi Umma.

Indra menambahkan, Umma juga akan merangkul organisasi, komunitas dan kelompok dakwah yang lain. Sebab dengan kolaborasi tersebut, Umma ingin memastikan bahwa dai dan daiyah yang tampil itu layak, tepat dan berkompetensi. "Karena bersumber dari pihak yang terafiliasi dengan organisasi dan komunitas di mana dakwah sudah menjadi keseharian mereka," tuturnya.

Umma, kata Indra, saat ini telah diunduh oleh 13 juta pengguna. Dengan jumlah yang tak sedikit ini, Umma akan terus menghadirkan pendakwah yang lebih banyak lagi, baik dai maupun daiyah yang tentunya mencerminkan Islam rahmatan lil alamin.

Indra menyadari, sebagian besar pendakwah masih belum menggunakan teknologi digital karena berbagai faktor, di antaranya keterbatasan pemahaman terhadap teknologi digital. "Kalau pun sudah banyak yang memanfaatkan digital, hasilnya belum maksimal. Nah itulah mengapa ada Umma," tutur dia.

Indra menjelaskan, umumnya para pendakwah sudah menggunakan saluran-saluran digital yang tersedia. Namun, media-media digital ini sebetulnya bersifat umum dan tidak dikhususkan untuk demografi tertentu yang dalam hal ini umat Islam. Sehingga tidak mudah bagi pendakwah untuk menyampaikan dakwahnya ke banyak orang.

"Media sosial tidak fokus ke umat Islam dan tidak memberikan perhatian khusus kepada pendakwah. Dengan Umma yang basisnya Muslim, mereka akan dibantu untuk diangkat menjadi bintang dakwah dan mendapat perhatian yang mungkin tidak mereka dapatkan dari platform yag sifatnya lebih umum," tuturnya.

Namun, Indra menekankan, itu bukan berarti Umma ingin para dai dan daiyah meninggalkan platform digital yang telah digunakannya. Umma tidak ingin mereka berhenti dakwah di media-media digital lain. Sebab, kehadiran Umma yaitu untuk melengkapi sarana dakwah dan memperluas jangkauan dakwah para dai dan daiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement