Jumat 26 Nov 2021 14:51 WIB

Kisah Awal Imigran Mesir di New York

Imigran Mesir disatukan pengalaman sebagai ekspatriat dengan latar belakang beragam

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kota New York (ilustrasi).
Foto:

Tiba di Kota New York

Dilansir Middle East Eye, Jumat (26/11), empat tahun setelah kedatangan Boulos, pada tanggal 4 Juni 1959, teman Elhamy Khalil dan Atef Moawad tiba di New York dengan kapal laut Jerman SS Columbus dengan visa yang ditujukan untuk masa studi maksimum lima tahun. Khalil dan Moawad yang berusia 24 tahun meninggalkan Mesir dengan hanya 60 dolar Amerika di saku mereka.

Bagi Khalil, perjalanan itu adalah sebuah petualangan dengan mengunjungi negara yang hanya pernah dia baca di buku dan film. Perjalanan mereka ditempuh dengan perahu dan kegembiraan. Mendekati dermaga di New York, orang-orang akan bertepuk tangan saat melihat Patung Liberty.

Bagi Khalil, momen itu adalah awal dari sebuah petualangan yang menakjubkan. Pasangan ini mendapatkan akomodasi di sebuah hostel di 34th Street, dekat Times Square hanya dengan dua dolar semalam. Saat mereka berjalan-jalan di New York, mereka menemukan rotisserie yang menjual ayam utuh seharga 99 sen dan baguette dari toko roti lokal.

Mereka menghabiskan lebih banyak uang untuk pergi ke museum dan beberapa situs kota, termasuk Radio City Music Hall. Mereka menikmati pertunjukan hanya membayar satu dolar Amerika.

“Bagi profesional Mesir dari kota metropolitan yang ramai seperti Kairo, pemandangan kota atau mode terbaru bukanlah pemandangan baru. Sebaliknya, kejutan budaya dialami ketika menggunakan kamar mandi unisex di asrama, mendengarkan pengkhotbah sudut jalan secara terbuka menginjili, dan berbelanja di tengah kelimpahan dan kemewahan department store,” ujar Akladios.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement