Senin 29 Nov 2021 22:31 WIB

Dari Kotak Amal, Kini dengan QR Code

Masyarakat antusias berinfak dan bersedekah melalui Kanal digital.

Rep: Arie Lukihardianti, Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Nasabah melakukan pembayaran zakat menggunakan aplikasi digital banking OCTO Mobile di Tangerang, Kamis (22/4). Melalui OCTO Mobile, CIMB Niaga Syariah memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menunaikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf di bulan Ramadan ini untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Cukup menggunakan ponsel di genggaman tangan, pembayaran donasi bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja, sehingga lebih sehat dan aman. Foto: darmawan/republika
Foto:

Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, Doni Marlan dalam tulisan yang dimuat republika, menilai terjadi peningkatan donasi dalam kanal digital. Sebagian besar kalangan yang memanfaatkan kanal digital ini adalah generasi Z maupun milenial. 

"Melalui berbagai kanal digital dan kemudahan akses dalam pelayanan donasi, membuat daya minat tinggi bagi kalangan tersebut. Dalam upaya kami menangkap peluang Gen Z, kami terus berinovasi baik bekerjasama dengan berbagai platform perbankan, e-commerce, WhatsApp Pay, Mumu hingga platform digital lainnya. Bukan tidak mungkin kebaikan bermula dari ujung jari,” ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19, kata Doni, masyarakat lebih antusias dengan penggunaan kanal digital yang sudah memiliki ragam platform sebagai pilihan transaksi. Hal tersebut terlihat dari hasil riset Gopay bersama Kopernik terkait donasi digital, dengan metode berdonasi secara digital menunjukan lonjakan di semua kategori usia.

Faktor lain dalam peningkatan metode berdonasi secara digital di masa pandemi Covid-19 yakni mengurangi risiko penularan. Ajakan di rumah saja hingga keunggulan layanan untuk bertransaksi memengaruhi pilihan. 

Kepala Divisi Pengumpulan Ritel Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Fitriansyah Agus Setiawan menyampaikan telah terjadi pergeseran penghimpunan zakat nasional karena pandemi.Fitriansyah mengatakan Baznas memulai inisiatif digital pada 2015 dengan bekerja sama dengan platform digital. Peningkatannya semakin terasa sangat signifikan pada 2019 hingga 2020, diakselerasi oleh pandemi Covid-19.

Pada 2019, porsi penghimpunan secara offline sebesar 51 persen dan sisanya 49 persen melalui online. Pada 2020, seiring dengan kebijakan pembatasan sosial membuat aktivitas masyarakat hanya berada di rumah yang akhirnya merubah banyak cara bertransaksi.

"Pada saat ini, porsi offline hanya 21 persen dan sisanya penghimpunan digital," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement