Komunitas untuk ekspatriat dan pemikiran global ini menilai Dubai memudahkan ekspatriat untuk menetap. Dubai juga menempati urutan keenam dalam Indeks Mulai Menetap atau Getting Settled Index.

Dilansir di Gulf Today, Jumat (3/12), hasil survei menunjukkan responden menghargai kekosongan hambatan bahasa di hotspot ekspat ini. 94persen menyebut mereka merasa mudah tinggal di Dubai tanpa perlu berbicara bahasa lokal.

Selain itu, 81 persen responden melihat pengelola restoran ramah terhadap penduduk asing. Di sisi lain, 70 persen koresponden mengatakan mudah untuk membiasakan diri dengan budaya lokal.

Ekspatriat juga menyebut mereka mendapat manfaat dari kualitas hidup di atas rata-rata.

Meski Dubai kehilangan posisi 10 besar indeks kualitas hidup perkotaan (peringkat 11), kota ini menawarkan lingkungan yang aman dan stabil dengan pilihan rekreasi yang baik, sebesar 84 persen menilai mereka secara positif. Tak hanya itu, 97 persen ekspatriat mengatakan mereka merasa aman tinggal di Dubai.

"Sebagai perempuan dari negara yang banyak terjadi kejahatan, keamanan adalah masalah besar bagi saya," kata seorang perempuan ekspatriat dari Afrika Selatan.

Untuk Indeks Keuangan dan Perumahan, posisinya agak beragam untuk Dubai. 86 persen mengatakan mudah untuk menemukan akomodasi bagi ekspatriat, dengan 32 persen menggambarkannya sebagai terjangkau. Sementara, 28 persen responden merasa tidak puas dengan situasi keuangan mereka.

Kuala Lumpur menempati urutan pertama dalam 'Getting Settled Index', di mana hampir semua faktor penilaian masuk ke dalam 10 besar. “Sangat mudah untuk tinggal di sini dan orang-orangnya luar biasa," ucap Seorang ekspatriat Amerika merangkum pengalamannya.  

Sumber:

https://www.gulftoday.ae/news/2021/12/02/dubai-among-top-cities-to-live-and-work-for-expats-in-the-world