IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Imam Teguh Saptono menyampaikan, realisasi wakaf uang di Indonesia masih sangat jauh dari potensinya. Dia mengatakan, potensi wakaf uang sebesar Rp 180 triliun per tahun.
"Potensi itu bila didasarkan jumlah keluarga muslim yang masuk kriteria kelas menengah dan jumlah wakaf sebesar 2,5-5 persen dari total spending-nya. Realisasi masih sangat rendah," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (3/12).
Imam menuturkan, total akumulasi wakaf uang yang tercatat di BWI hingga kini masih kurang dari Rp 1 triliun. Adapun potensi pertumbuhan dalam bentuk wakaf tanah sekitar 5 persen per tahun. Saat ini tanah wakaf berjumlah sektar 54 ribu hektare.
Untuk itu, langkah yang dilakukan yaitu ada beberapa hal. Pertama, peningkatan literasi wakaf umat yang masih tergolong sangat rendah. Kedua, peningkatan kapasitas dan profesionalisme nadzir, di antaranya dengan program sertifikasi.
Ketiga, harmonisasi peraturan dan regulasi guna mendukung penghimpunan wakaf. Keempat, fokus pada sejumlah proyek wakaf nasional bersama-sama lembaga sosial lain seperti Baznas, BWI dan BPKH, misalnya dalam pembangunan dan pengembangan sejumlah rumah sakit.
Salah satu contohnya ialah pengembangan aset wakaf berupa tanah di Serang, Banten. BWI menjalin kerja sama dengan Dompet Dhuafa untuk mendirikan rumah sakit di atas tanah wakaf, yang kini dikenal dengan Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi.
Kelima, seperti yang disampaikan Imam, yaitu transformasi digital guna meningkatkan mobilisasi dan kemudahan transaksi wakaf uang, sistem pelaporan, dan sebagainya.