IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Abdul Ghaffar Rozin menyampaikan, selama ini santri masih menjumpai kesulitan administratif ketika melamar menjadi tentara.
“Pantauan kami (RMI), masih ada kesulitan administratif santri melamar jadi tentara,” kata KH Rozin saat dihubungi Republika, Jumat (3/12).
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman mengeluarkan pernyataan terkait perekrutan santri menjadi prajurit TNI. Dia beralasan bahwa akhlak dari seorang santri pasti terjaga dan sudah terdidik mengenai keagamaannya saat belajar di pesantren.
Untuk itu Kiai Rozin menduga dan berharap bahwa pernyataan KSAD itu menghasilkan afirmasi rekrutmen prajurit dari santri. Meski demikian dia menilai, pernyataan itu sejauh ini masih berupa gagasan.
Terkait ini, Kiai Rozin mengatakan bahwa pihak KSAD belum melakukan komunikasi lebih lanjut kepada RMI maupun lembaga-lembaga yang menaungi pesantren untuk membicarakan detail rekrutmen santri yang dimaksud. Namun demikian pihaknya berharap bahwa afirmasi rekrutmen prajurit dari santri itu dapat terwujud.
KSAD Dudung sebelumnya juga menyatakan bahwa selain masalah akhlak, prajurit dari kalangan santri dinilai dapat menghadapi situasi apapun dengan komunikasi yang tertata pada saat di lapangan.