IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Di antara musibah terbesar yang menimpa sebagian kaum muslimin adalah ketidaktahuan mereka akan hakikat syirik yang merupakan dosa terbesar. Di antara pengaruh syirik adalah menggugurkan amal perbuatan.
Syekh Nashiruddin Al-Albanani dalam bukunya "Haji Nabi Muhammad SAW" Bahwa Allah dalam Surah Muhammad ayat 65 berfirman.
"Seandainya engkau berbuat syirik maka gugurlah amal perbuatanmu."
Kita melihat banyak sekali jamaah haji yang terjerumus dalam kemusyrikan, padahal mereka sedang berada di Baitullah Al-Haram, di Masjid Nabawi. Mereka tidak berdoa kepada Allah dan tidak meminta pertolongan kepadanya.
"Tetapi justru meminta pertolongan kepada para nabi dan orang-orang shalih. Bahkan bersumpah atas nama mereka berdoa kepada mereka di samping berdoa kepada Allah," katanya.
Allah SWT berfirman dalam surat Fatir ayat 14.
"Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari kiamat mereka akanmengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allah) Yang Mahateliti."
Ayat-ayat yang senada dengan ayat di atas banyak sekali. Namun dalil-dalil di atas sudah cukup untuk membuka hati menuju hidayah karena target pembahasan ini bukanlah penelitian ilmiah dalam persoalan yang dimaksud, namun sekedar sebagai peringatan saja.
Sungguh faedah apa yang bisa mereka petik dari haji ke Baitullah al-Haram, kalau mereka masih terus melakukan perbuatan syirik tersebut. Meski mereka mengubah namanya dengan menyebut sebagai tawassul, mengambil syafaat atau perantara?
"Bukankah perantara semacam itu pula yang dijadikan alasan oleh kaum musyrikin dahulu untuk meninggalkan kemusyrikan dan peribadatan mereka kepada selain Allah?"
Allah berfirman "Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah berkata kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." Surah az-zumar ayat 3)
"Saudaraku yang sedang berhaji sebelum engkau membulatkan tekad melaksanakan haji, maka wajib mengenal tauhid yang bersih yang berlawanan dengan Syirik," anaknya.
Caranya adalah dengan mempelajari kitabullah dan sunnah Rasulullah. Karena siapa saja yang berpegangan teguh pada kedua ajaran itu, pastinya selamat dan barangsiapa menyimpang dari kedua jalan itu, ya akan tersesat.
"Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan," katanya.