IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Ekonomi Syariah dari SEBI School of Islamic Economics, Azis Setiawan, berpendapat terkait penyebab meningkatnya kesadaran berwakaf di kalangan anak muda dan milenial. Ia mengatakan, secara umum kesadaran anak muda untuk berwakaf sangat terkait dengan tingkat religiusitas dan panggilan nurani kemanusiaan.
Menurutnya, hal itu juga terkait dengan fenomen umum dimana tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia sangat tinggi.
"Alam pikiran dan budaya ini sepertinya terwariskan dengan baik antar generasi. Tentu ini menjadi hal yang positif dan menjadi social capital (modal sosial) yang baik bagi bangsa dan pengembangan filantropi kedepan," kata Azis melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa panggilan nurani atas permasalahan kemanusiaan juga mudah menyentuh kalangan milenial dengan perkembangan sosial media yang baik. Hal ini juga tidak terlepas dari gerakan edukasi dan penyadaran yang telah dilakukan oleh gerakan filantropi di Indonesia serta program-program kemanusiaan yang dikemas secara baik dan produktif. Menurutnya, ini kemudian menarik generasi milenial untuk turun tangan ikut terlibat dengan sebagian pendapatan (income) dan harta yang mereka punya.
"Perkembangan chanel-chanel layanan digital lembaga-lembaga filantropi juga memudahkan akses bagi generasi milenial yang melek teknologi untuk terlibat," ujarnya.
Dengan banyaknya pilihan program kreatif dan akuntabel terkait wakaf yang dikembangkan oleh berbagai lembaga, hal itu menurutnya juga memudahkan generasi milenial untuk memilih program yang sesuai dengan ekspektasi mereka.