Senin 27 Dec 2021 07:51 WIB

OKI Kecam Meningkatnya Aksi Penyerangan Pemukim Yahudi terhadap Warga Palestina

OKI menyebut aksi penyerangan pemukim Yahudi langgar hukum internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
 Pemukim Israel menanam pohon sebelum mereka meninggalkan pos terdepan kucing liar Eviatar dekat kota Nablus, Tepi Barat, Jumat, 2 Juli 2021. Israel telah mencapai kompromi dengan pemukim Yahudi yang akan mereka tinggalkan pada akhir minggu dan daerah akan menjadi zona militer tertutup, tetapi rumah-rumah dan jalan-jalan akan tetap di tempatnya.
Foto: AP/Ariel Schalit
Pemukim Israel menanam pohon sebelum mereka meninggalkan pos terdepan kucing liar Eviatar dekat kota Nablus, Tepi Barat, Jumat, 2 Juli 2021. Israel telah mencapai kompromi dengan pemukim Yahudi yang akan mereka tinggalkan pada akhir minggu dan daerah akan menjadi zona militer tertutup, tetapi rumah-rumah dan jalan-jalan akan tetap di tempatnya.

IHRAM.CO.ID,RIYADH – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengungkap Israel harus bertanggung jawab atas meningkatnya penyerangan terhadap warga Palestina oleh pemukim Yahudi. OKI mengatakan, aksi-aksi serangan yang dilakukan pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina merupakan pelanggaran mencolok hukum humaniter internasional.

Sebab di wilayah pendudukan, warga Palestina dalam posisi tak berdaya. “(Israel) bertanggung jawab atas pelanggaran berulang dan kejahatan terhadap warga Palestina,” kata OKI dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor.

Baca Juga

 

Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB di Palestina mengungkapkan, mereka telah mendokumentasikan 287 insiden serangan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Angka pelanggaran itu dicatat sejak awal tahun ini hingga Oktober lalu.

Tak hanya menyerang, para pemukim Yahudi ekstremis juga merusak atau melakukan aksi vandalisme terhadap properti milik warga Palestina. Hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan. Oleh karena itu, semua aktivitas Israel di sana, termasuk pembangunan permukiman, dianggap ilegal.

Awal bulan ini Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid mengatakan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dipertaruhkan jika penderitaan rakyat Palestina tak segera diakhiri. Menurutnya, perlu ada tindakan segera untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement