IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi mengumumkan kasus baru Covid-19 melampaui angka 700 untuk pertama kalinya. Selama 24 jam terakhir, dilaporkan ada 744 infeksi baru, Rabu (29/12).
Sebelumnya, Kasus Covid-19 di Kerajaan berfluktuasi di angka 50, dengan infeksi baru mengalami penurunan dan kenaikan di kisaran angka tersebut selama beberapa minggu terakhir. Namun, baru-baru ini jumlah kasus meningkat menjadi di atas angka 500.
Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (30/12), menurut keterangan Kementerian Kesehatan, satu orang dikabarkan meninggal dunia akibat komplikasi virus tersebut selama 24 jam terakhir.
Adanya pengumuman dari otoritas terkait ini menjadikan jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 554.665, serta kematian yang disebabkan virus ini menjadi 8.874 orang.
Menurut kementerian, total ada 231 orang yang pulih selama 24 jam terakhir. Hal ini meningkatkan jumlah total orang yang bebas dari virus mematikan menjadi 541.388.
Masih dalam laporan yang sama, disampaikan di antara kasus aktif yang ada, 43 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Di sisi lain, sebuah sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan Kerajaan akan memperkuat pemakaian masker di tempat-tempat umum, termasuk acara-acara di luar ruangan. Aturan tersebut mulai diberlakukan di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh dunia.
Kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) melaporkan aturan baru akan berlaku mulai pukul 07.00 waktu setempat, pada 30 Desember 2021. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan risiko yang ditimbulkan oleh varian omicron yang menyebar cepat masih sangat tinggi.
“Risiko keseluruhan yang terkait dengan varian baru yang menjadi perhatian, Omicron, tetap sangat tinggi. Bukti yang konsisten menunjukkan varian ini memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta, dengan waktu penggandaan dua hingga tiga hari. Peningkatan pesat dalam kejadian kasus ini terlihat di sejumlah negara,” kata WHO dalam pembaruan epidemologi mingguannya.