IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kewajiban seorang suami membimbing dan mendidik istri. Dalam upaya tersebut membutuhkan kesabaran dan ketelatenan sangat diperlukan bagi setiap suami dalam membimbing istri.
Sebab secara umum setiap perempuan itu sangat mudah hatinya terluka. Bila ada seorang suami tidak menyukai sifat dari istri maka jangan lah terlalu keras dalam meluruskannya. Sebab bila terlalu keras dan itu menyakiti istri akan dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga bahkan bisa berujung pada perceraian.
Akan tetapi jangan pula seorang suami membiarkan saja seorang istri yang memiliki sifat jelek karena khawatir jika menegur atau mengingatkan akan melukai perasaan istri. Maka jalan terbaik adalah menasehati dan membimbing istri secara perlahan penuh kesabaran dan ketelatenan.
Dijelaskan dalam sebuah hadits:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :اِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ لَنْ نَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةً فَاِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَاعِوَجٌ وَاِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَاكَسَرْتَهَاوَكَسْرُهَاطَلَاقُهَا.
Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Ia tidak bisa lurus padamu atas satu jalan. Maka bila kamu bersenang-senang dengan istrimu niscaya kamu mendapatkan kesenangan, pada dalam istrimu ada tetap bengkoknya. Dan bila kamu ngotot meluruskan istrimu, berarti kamu mematahkannya. Mematahkan itu berarti mencerainya. (HR. Muslim)