IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh telah melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi Covid-19 dan kematian terkait virus tersebut selama satu minggu terakhir. Peningkatan infeksi ini terus menyebar di tengah kekhawatiran varian omicron ke seluruh negeri.
“Kami menghitung 60 persen kasus infeksi virus corona di Tanah Air dalam seminggu terakhir, sedangkan kematian akibat Covid-18 meningkat signifikan,” kata Juru Bicara Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Robed Amid dalam konferensi pers online, dilansir dari Anadolu Agency, Senin (3/1/2022).
“Untuk mengatasi situasi tersebut, pemerintah telah meningkatkan pengujian sampel sebesar 20 persen,” tambahnya.
Amin mengatakan infeksi telah meningkat sejak 20 Desember, dan mereka telah melewati tingkat positif 2 persen sejak 27 Desember. Beban kasus virus corona memuncak pada Desember 2021, naik menjadi 9.255 dari 6.745 pada November.
“Di tengah peningkatan kasus positif virus corona, kematian juga meningkat,” ujarnya.
Banyak pasien terinfeksi parah dan mengalami komplikasi adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun. Sedangkan kematian di antara mereka yang berusia 41 hingga 50 tahun adalah 11 bulan terakhir.
Karena situasi di seluruh dunia telah memburuk, ia mendesak aturan keselamatan kesehatan yang ketat untuk dipertahankan. “Bangladesh menargetkan tingkat vaksinasi 80 persen pada Juni 2022, dan petugas kesehatan serta orang-orang yang berusia di atas 60 tahun didorong untuk menerima suntikan pendorong untuk memerangi varian baru,” kata Amin.
Bangladesh pada Ahad (2/1) melaporkan 557 kasus Covid-19 baru dan satu kematian, naik dari 370 infeksi pada Sabtu. Menurut data Kementerian Kesehatan Bangladesh, sejauh ini telah melaporkan 28.077 kematian terkait virus corona, sementara beban kasus telah meningkat menjadi 1,59 juta.
Negara Asia Selatan itu melaporkan dua kasus pertama dari strain omicron pada 11 Desember di dua anggota tim kriket wanitanya. Menurut GISAID, database global untuk data genom virus corona, jumlah kasus omicron kini telah meningkat menjadi 10 pada Jumat lalu.