Kamis 06 Jan 2022 06:24 WIB

Melihat Kehidupan Rasulullah di Museum Sejarah Nabi Muhammad di Madinah

Museum ini merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) H. Syafruddin, M.Si menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam.  Undangan tersebut untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad saw, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (4/1/2022) waktu setempat.
Foto: istimewa
Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) H. Syafruddin, M.Si menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam. Undangan tersebut untuk mengunjungi Museum Sejarah Nabi Muhammad saw, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (4/1/2022) waktu setempat.

IHRAM.CO.ID, MADINAH — Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn.) Syafruddin mengaku kagum dengan  Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Hal itu diungkapnya saat menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam.

 

Baca Juga

Museum ini merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW dan titik awal peradaban Islam yang sekarang telah menyebar di berbagai penjuru dunia. Museum tersebut dilengkapi dengan tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw. Tak hanya itu pengunjung juga dapat melihat artefak dengan wujud multidimensi yang tampak seperti nyata.

Syafruddin menjelaskan, di dalam museum banyak ruangan yang menampilkan sejarah peperangan zaman rasulullah. Museum ini menampilkan puluhan lukisan dan instalasi seni interaktif yang tersedia dalam sejumlah bahasa. Namun saat ini baru tersedia tujuh bahasa, yakni, Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia.

“Kita dapat mengetahui sejarah panjang serta tingkah laku Rasulullah semasa hidupnya. Tampilan yang disuguhkan seolah-olah kita terbawa dalam kehidupan Rasulullah yang nyata dalam penglihatan kita,” ujar Syafruddin, yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Dalam kesempatan tersebut Syafruddin menjelaskan, Museum Sejarah Rasullullah akan dibangun di Indonesia. Ini akan menjadi museum peradaban Islam pertama di dunia selain di Saudi Arabia. Bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Rasulullah. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement