IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Nabi Muhammad SAW, Salman Al-Farisi, berasal dari desa Ji di Isfahan, Persia. Dia adalah sosok sahabat yang terkenal memiliki ide-ide brilian, memiliki tubuh yang kuat, dan pandai dalam ilmu-ilmu syariat. Sebelum masuk Islam, ia adalah seorang Nasrani.
Salman pernah menjadi penjaga api di kuil tempat pemujaan orang-orang Persia. Suatu hari, ia lewat di depan sebuah gereja Nasrani. Ia terpikat dengan model sembahyang mereka, lalu ia mengikrarkan diri masuk agama Nasrani.
Dijelaskan, dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, bahwa suatu hari ia bertemu dengan rombongan kafilah Nasrani dan ia pun ikut bersama mereka ke Syam. Di Syam ia tinggal bersama seorang uskup. Lambat-laun ia menyadari ternyata uskup itu suka mengumpulkan sedekah untuk kepentingan dirinya sendiri dan tidak mendistribusikannya kepada fakir miskin. Ia akhirnya memutuskan pindah ke uskup lain.
Uskup berikutnya adalah uskup yang baik dan Salman pun tinggal bersamanya. Sebelum meninggal, sang uskup memberitahu Salman bahwa tidak ada uskup yang sepertinya kecuali seorang uskup yang tinggal di Mosul. Salman pun pergi ke Mosul dan tinggal bersama uskup yang ada di sana.