Rabu 12 Jan 2022 02:17 WIB

Taliban Kampanyekan Kenakan Jilbab Sesuai Syariah

Kampanye itu bertujuan mendorong perempuan Afghanistan mengenakan jilbab

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Wanita Afghanistan (ilustrasi)
Foto:

"Menutup wajah kami. Kami tidak memakai cadar dan hijab. Ini bukan kebiasaan kami," kata Seorang wanita yang tinggal di Provinsi Nangarhar.

Seorang warga Provinsi Wardak, Amina Mayar juga berpendapat bahwa jilbab dan cadar bukan bagian dari budaya perempuan dan anak perempuan Afghanistan.

Sementara seorang penduduk Kabul, Lina mengatakan dia merasa kengerian ketika dia melihat poster baru dari kementerian Taliban. "Dengan melakukan ini, Taliban ingin menanamkan rasa takut di hati rakyat. Mereka dapat memerintah dengan paksa dan memaksakan budaya asing pada rakyatnya. Saya takut pada hari ketika Taliban akan mencambuk perempuan di atas kepala mereka," kata Lina. 

Rezim Taliban yang memerintah Afghanistan selama akhir 1990-an juga mewajibkan perempuan untuk mengenakan jilbab. Mereka yang melanggar aturan disebut sering dipukul di depan umum.

Seorang aktivis dan wakil kepala Organisasi Perdamaian dan Kebebasan Perempuan, Turpiki, mengatakan bahwa rezim baru Taliban di Afghanistan seharusnya tidak berpikir bahwa tindakan mereka sebelumnya dapat diulangi sekarang.

 

"Cadar dan jilbab bukan kebiasaan wanita kami. Taliban seharusnya tidak berpikir bahwa mereka dapat sekali lagi memaksakan apa yang mereka inginkan pada wanita Afghanistan. Mereka akan melawan tindakan seperti itu," kata Turpiki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement