Rabu 12 Jan 2022 06:56 WIB

Fatima Sheikh, Guru Muslimah Pertama India Yang Terlupakan

Kontribusi Muslim seperti Fatima Sheikh berusaha diharapus dalam sejarah India

Rep: Rossi Handayani / Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Subarkah
Fatima Sheikh,pelopor pendidikan kaum perempuan India.
Foto: Thehindustangazette.com
Fatima Sheikh,pelopor pendidikan kaum perempuan India.

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Pada 9 Januari, Google memberikan penghormatan kepada seorang reformis dan pendidik asal India, Fatima Sheikh, dengan sebuah coretan di halaman berandanya pada hari ulang tahunnya yang ke-191.

Sheikh dianggap sebagai guru wanita Muslim pertama di India. Dia mengajar di sekolah khusus perempuan pada 1840-an, meskipun ditentang keras oleh kaum feodal dan konservatif.

Itu merupakan masa ketika hanya orang-orang istimewa yang memiliki akses ke sekolah. Akan tetapi pekerjaannya sebagian besar telah dilupakan, dia berada dalam beberapa tweet dan artikel. Bahkan ada perdebatan seputar tanggal lahirnya yang tepat.

Orang-orang kembali tertarik pada kisahnya di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri India, Narendra Modi secara sistematis merongrong minoritas, terutama Muslim.

“Kami tidak melihat partisi atau peristiwa yang mengarah ke sana dengan tingkat netralitas apa pun.  Saya pikir ada keinginan untuk menjelek-jelekkan (Muhammad Ali) Jinnah dan apa yang terjadi dalam 25 tahun sebelum 1947,” kata kepala Amnesty International India, Aakar Patel, dilansir dari laman TRT World pada Rabu (12/1).

“Karena itu, ada keengganan untuk mencoba dan memahami seperti apa kehidupan Muslim sebelum pemisahan,” lanjutnya. 

Adapun India dan Pakistan mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan Inggris pada Agustus 1947. Jinnah membayangkan Pakistan sebagai negara yang sebagian besar penduduknya Muslim.

Sementara jutaan Muslim bermigrasi ke Pakistan, banyak yang tetap tinggal dengan harapan membuat masa depan di India sekuler. Saat ini, lebih dari 14 persen dari 1,2 miliar penduduk India adalah Muslim.

Para ahli mengatakan para pemimpin nasionalis Hindu berusaha menghapus kontribusi minoritas. Terutama Muslim seperti Fatima Sheikh, dari sejarah India.

 “Muslim telah terpinggirkan dengan cara yang hanya sebagian termasuk menghapus mereka dari buku-buku sejarah. Jika Anda melihat representasi politik Muslim di India, itu berada di titik terendah,” kata Patel.

Tak satu pun dari 28 negara bagian India diperintah oleh seorang menteri utama Muslim. Tidak ada satu pun menteri Muslim di 15 negara bagian. Dan tidak ada Muslim di antara 303 anggota parlemen Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di majelis rendah yang dikenal sebagai Lok Sabha.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement