IHRAM.CO.ID, KUCHING -- Direktur Unit untuk Agama Lain (Unifor), Richard Lon, mengumumkan rumah ibadah non-Islam, termasuk kuil dan gereja, diizinkan buka pada Malam Tahun Baru Imlek hingga tengah malam. Jam buka rumah ibadah dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh manajemen masing-masing.
“Meski begitu, pengelola klenteng dan gereja harus memastikan jamaatnya benar-benar mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh otoritas, termasuk menjaga jarak fisik dan tidak melanggar kapasitas maksimum yang diizinkan,” katanya dikutip di Malay Mail, Sabtu (15/1).
Richard mengatakan, meski kuil diizinkan menawarkan makanan vegetarian kepada para penyembah, mereka harus membuat pengaturan yang tepat untuk distribusi makanan.
Dia menambahkan, lebih ideal bagi manajemen kuil untuk menyiapkan makanan kemasan untuk para jamaatnya. Di sisi lain, ia menasihati agar pengurus secara ketat mematuhi SOP yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
Komite Penanggulangan Bencana Sarawak (SDMC) dan Unifor bersama-sama mengumumkan perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini kembali dibatasi pada hari pertama saja, yaitu pada 1 Februari.
Hanya anggota keluarga dekat yang akan diizinkan menghadiri makan malam reuni Malam Tahun Baru Imlek. Adapun kapasitas yang diperbolehkan hanya 50 persen, tergantung pada ukuran tempat tinggal.
Acara open house yang meriah, kunjungan dari rumah ke rumah, serta pertunjukan barongsai dan naga tidak diperbolehkan, untuk membantu mengekang penyebaran Covid-19.