Ahad 23 Jan 2022 17:15 WIB

Kapuskes Ingatkan Jamaah Umroh Selalu Terapkan Gerakan 5 M

Jamaah umroh wajib menggunakan masker.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah calon jamaah umroh mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kapuskes Ingatkan Jamaah Umroh Selalu Terapkan Gerakan 5 M
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah umroh mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kapuskes Ingatkan Jamaah Umroh Selalu Terapkan Gerakan 5 M

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia memutuskan tetap melanjutkan penerbangan jamaah umroh meski kasus Omicron tengah meningkat. Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengingatkan jamaah agar selalu melaksanakan Gerakan 5 M.

"Jamaah jangan lupa gerakan 5 M. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas," ujar dia saat dihubungi Republika, Ahad (23/1/2022).

Baca Juga

Ia menekankan penggunaan masker merupakan hal yang menjadi sebuah keharusan. Masker merupakan proteksi utama bagi seluruh orang untuk menghindari diri dari transmisi penyakit.

"Itu semua ikhtiar kita untuk menghindari terpaparnya penyakit Covid-19, termasuk varian Omicron," lanjutnya.

Budi juga mengatakan semua keberangkatan ke luar negeri harus melalui protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Hal tersebut juga berlaku bagi keberangkatan jamaah umroh.

Setiap masyarakat Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri wajib sudah divaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap. Sebelum berangkat, mereka harus melakukan pemeriksaan PCR dengan hasil negatif.

Sekembalinya dari luar negeri, setiap orang harus menjalani karantina selama tujuh hari, di lokasi yang sudah ditetapkan. Mereka juga diminta menjalani tes PCR saat tiba dan pada hari keenam.

"Sementara, khusus bagi jamaah umroh saat ini diberlakukan kebijakan satu pintu. Mereka menjalani karantina di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebelum diberangkatkan ke Saudi," ujar dia.

Selama di asrama haji, jamaah umroh akan menjalani tes PCR oleh laboratorium yang telah ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19, pelaksanaan keberangkatan jamaah umroh disebut menggunakan sistem bubble sejak dari asrama haji hingga bandara keberangkatan.

Kapuskes beserta Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan evaluasi atas perjalanan umroh yang telah berlangsung awal Januari ini. Terkait jamaah yang terpapar virus Covid-19, semuanya penanganan di bawah koordinasi Satgas Covid-19.

Di sisi lain, Kemenag menyebut terus melakukan pemantauan akan keberangkatan sampai kepulangan jamaah umroh. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan memastikan pelaksanaan ibadah umroh di masa pandemi ini berjalan dengan lancar.

"Kita atur setiap hari. Yang berangkat sekitar 500 jamaah," kata Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Nur Arifin sebelumnya.

Ia pun menyebut sampai saat ini penerbangan jamaah umroh masih dilakukan. Adapun jumlah 500 jamaah ini merupakan angka yang dibatasi Kemenag, dengan harapan mengindari penumpukan jamaah saat keberangkatan.

Kemenag juga dikatakan memastikan diri siap untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah umroh mulai dari keberangkatan ke Tanah Suci sampai kembali ke Tanah Air. Peningkatan pelayanan perlu dilakukan agar jamaah tidak terpapar Covid-19, termasuk varian Omicron.

"Dengan senang hati kami menyatakan siap meningkatkan layanan keberangkatan dan pemulangan jamaah umroh agar jamaah semakin tertib dan terhindar dari penyebaran Omicron," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement