Kamis 27 Jan 2022 10:51 WIB

Usaha Waliyullah Ketika Talbiyahnya Ditolak

Usaha Waliyullah Ketika Talbiyahnya Ditolak.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Usaha Waliyullah Ketika Talbiyahnya Ditolak. Foto: Jamaah umroh wanita muslimah melakukan salat bahu-membahu untuk pertama kalinya sejak awal pandemi virus corona di depan Ka
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Usaha Waliyullah Ketika Talbiyahnya Ditolak. Foto: Jamaah umroh wanita muslimah melakukan salat bahu-membahu untuk pertama kalinya sejak awal pandemi virus corona di depan Ka

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Dikisahkan Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi bahwa ada seorang wali Allah SWT yang ucapan talbiyahnya ditolak. Namun wali itu tidak putus asa tetap mengucakan talbiyah sampai akhirnya talbiyahnya diterima.

"Seorang wali Allah tinggal di Makkah selama 70 tahun. Setiap tahunnya ia menunaikan ibadah haji atau umroh. Akan tetapi, bila saja ia memulai ihram untuk haji atau umrah dan mengucapkan Labbaik, maka ia mendapatkan jawaban Laa Labbaik," Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji.

Baca Juga

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menceritakan, suatu ketika ada seorang pemuda yang memulai ihram bersamanya. Ketika sang wali mendapat jawaban 'Laa Labbaik' pemuda itu juga mendengarnya. 

Mendengar ucapan penolakan itu, lalu si pemuda berkata. "Wahai paman, engkau mendapat jawaban Laa Labbaik?”. 

 

Tanpa malu sang wali balik bertanya untuk menegaskan kepada pemuda itu. "Wahai pemuda, engkau juga mendengarnya?"

Si pemuda menjawab, "Ya, aku mendengarnya."

Mengetahui hal itu, sang wali menangis dan berkata.

"Wahai pemuda, sudah 70 tahun aku mendengar jawaban seperti itu.” Sang pemuda bertanya. 

Pemuda itu dengan polosnya bertanya lagi. "Lalu, mengapa paman selalu bersusah payah seperti ini?"

Dengan besar hati sang wali itu menjawab, “Wahai pemuda, pintu siapa lagi yang harus aku ketuk kalau bukan pintu-Nya, dan mau pergi ke mana lagi selain kepada-Nya. Tugasku hanyalah berusaha, mau diterima atau ditolak itu terserah Dia. Wahai pemuda, hanya karena masalah seperti itu, tidaklah baik seorang hamba lari dari rumah Tuhannya."

Setelah berkata demikian, sang wali menangis dengan kuatnya sehingga dadanya basah oleh tetesan air mata. Setelah itu sang wali mengucapkan. 

"Labbaik sekali lagi, dan sebagai jawabannya yang mendengar "Kami telah menerima kehadiranmu. Dan kamipun berbuat seperti ini kepada setiap orang yang berhusnudzan kepada kami bukan orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya tapi mengharapkan Rahmat kami."

Pemuda juga mendengar jawaban itu, maka ia berkata, "Paman, apakah engkau mendengarkan jawaban itu?" Sang wali menjawab, "Ya aku mendengarkannya." Kemudian dia menangis dengan kuatnya sehingga meninggal dunia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement