IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA -- Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) terus berkomitmen membangun mitra bersama kampus-kampus dunia. Salah satu yang rutin yaitu Program Mobilitas Internasional melalui program transfer kredit atau pertukaran pelajar.
Kali ini, FH UII melakukan pelepasan terhadap tujuh orang mahasiswa yang akan menempuh pendidikan luar negeri selama kurang lebih enam bulan. UII bermitra dengan Youngsan University, Korea Selatan dan Lobachevsky University, Rusia.
Untuk tingkat Prodi Hukum Program Sarjana (S1) dan Prodi Hukum Program Magister (S2). Dari tujuh mahasiswa yang berangkat, tiga orang akan menempuh pendidikan di Department Law College of Creative Human Resources, Youngsan University, Korsel.
Ada Muhammad Sulhan (S1), Muhammad Rhayhan Zidane (S1) dan Veni Nur Setyaningsih (S1). Sedangkan, empat mahasiswa lainnya akan menempuh pendidikan di Department of International Relation and World History, Lobachevsky University, Rusia.
Ada Wildan Amrillah Amrani (S1), Arief H.H Nasution (S1), Tazkiya Amalia Nasution (S2) dan Rahadian D.B. Suwartono (S2). Sekprodi Program Internasional, Dodik Setiawan NH menilai, ini salah satu wujud konsistensi internasionalisasi.
Selain program transfer kredit, FH UII turut menggelar Joint Degree sebagai wujud pelaksanaan Program Mobilitas Internasional. Pada masa pandemi, mahasiswa yang mengikuti program transfer kredit ini akan dijamin dalam pemeriksaan kesehatan.
Jadi, mahasiswa telah memiliki sistem kesehatan yang sangat baik. Mahasiswa akan menggunakan aplikasi yang mana ketika mereka tiba di Korea Selatan, nomor telepon selulernya akan langsung tersambung ke Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19.
"Mereka akan mengetahui titik-titik rumah maupun kantor-kantor layanan kesehatan yang disitu terjadi penyebaran kasus Covid-19. Sehingga, mereka bisa menghindari tempat-tempat tersebut," kata Dodik, Ahad (30/1).
Dekan FH UII, Dr Abdul Jamil menuturkan, mobilitas internasional suatu media bagi FH UII memberi pemahaman ilmu dapat didapat di mana saja. Serta, wujudkan cita-cita pendiri UII agar mahasiswa terus belajar dan menggali ilmu sejauh mungkin.
Program kemitraan ini tidak terbatas hanya dijalankan di lingkup Asia Tenggara, melainkan juga ke Eropa dan Asia Timur. Seperti Coventry University di Inggris, Youngsan University di Korsel, Lobachevsky University di Rusia dan lain-lain.
Jamil berpesan kepada mahasiswa kalau keberangkatan kalian memiliki tujuan yang suci, yakni untuk mencari ilmu dan mencari ilmu sebagai jihad fi sabilillah. Jadi ketika berada di negara-negara minoritas Islam, tetap jalankan agama dengan baik.
"Tunjukan Islam dengan baik di negara-negara tersebut, mudah-mudahan mahasiswa akan menjadi bagian dari syiar agama Islam dan jadi bagian yang dihargai Allah SWT, sebagai lillah li rahmatillah," ujar Jamil.