Rabu 16 Feb 2022 17:45 WIB

Cahaya Ilmu Hasan Al Bashri (III-Habis)

Saat berusia 40 tahun, Hasan al-Bashri untuk berkiprah sebagai seorang guru.

Ilustrasi ulama generasi tabiin. Pada usia 40 tahun,Hasan al-Bashri untuk berkiprah sebagai seorang guru.
Foto:

Ceramah-ceramahnya selalu menarik hati. Sebab, Hasan menggunakan gaya bahasa yang santun serta sangat piawai dalam memanfaatkan kalimat-kalimat sastrawi. Sementara itu, bangsa Arab mudah terpesona pada estetika bahasa. Beberapa orang, baik yang hidup sezaman maupun sesudahnya, mengabadikan untaian nasihat-nasihat dari sang syekh dalam berbagai buku.

 

Salah satu contoh nasihatnya yang tercatat ialah sebagai berikut.

"Wahai anak Adam! Kalian bukanlah apa-apa kecuali hitungan hari. Setiap hari itu lewat, sebagian darimu pun pergi menghilang. Selain itu: Kematian menunjukkan kenyataan hidup. Tidaklah kematian meninggalkan kebahagiaan kecuali bagi orang-orang yang bijak."

Dalam bahasa Indonesia, bunyi petuah itu barangkali kehilangan nuansa sastrawinya. Yang jelas, dalam bahasa aslinya katakata tersebut mudah dihapalkan serta amat menyentuh hati.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement