Apalagi sebelumnya dicabutnya kebijakan tes PCR dan karantina, karena biayanya makin besar, hingga jamaah mengurungkan niat berangkat.Karena kebijakan sudah dilonggarkan ini baru saja ditetapkan, kata Ismail, tentunya persiapan untuk memberangkatkan jamaah jadi sangat semput untuk bulan Ramadhan ini.
"Padahal kalau bulan Ramadhan ini sebelum adanya pandemi COVID-19, kami biasanya program awal Ramadhan sebanyak 1 bis sekitar 40 orang dan program akhir Ramadhan atau Lailatul Qadar sebanyak 1 bis juga 40 orang," ujarnya.
"Tapi pada Ramadhan ini kami tidak memberangkatkan, habis Hari Raya Idul Fitri saja nanti ada," tuturnya.Dia pun berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir, hingga semua kembali seperti sediakala."Kasian banyak pengusaha travel yang gulung tikar dan tutup sama sekali," ujarnya.