Sementara itu Pimpinan Majelis Rasulullah yang juga Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabiel Al Musawa menjelaskan bahwa kedudukan melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadhan adalah sunah muakkad. Habib Nabil mengatakan melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan sangat besar pahalanya atau setara atau seimbang dengan ibadah haji. Bahkan Habib Nabiel mengatakan ada hadits yang menyebutkan bahwa melaksanakan umrah di bulan Ramadhan itu sama pahalanya dengan berhaji bersama Rasulullah. Karena itulah, kata Habib Nabiel, para ulama pada saat bulan Ramadhan itu banyak yang berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah umrah. Karena hal itu dilakukan untuk merealisasikan atau melaksanakan hadis tersebut.
Lebih lanjut habib Nabiel menjelaskan tentang mengapa pahala umrah saat Ramadhan bisa sangat banyak menyamai ibadah haji. Sementara rangkaian ibadah umrah lebih singkat dibanding dengan haji. Sebab menurut Habib Nabiel orang yang berumah pada Ramadhan tengah dalam keadaam berpuasa.
"Maka para ulama mengatakan karena umrah di bulan Ramadhan itu orang melakukan umrahnya dalam keadaan berpuasa padahal itu berat. Padahal puasa di Jazirah panas luar biasa, apalagi pada zaman dulu, maka pahalanya besar," katanya.
Habib Nabiel menjelaskan orang yang berumah pada bulan Ramadhan maka bukan saja mendapatkan pahala umrah tetapi juga pahala berpuasa, pahala melaksanakan tarawih dan bertadarus Alquran di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang merupakan tempat yang diberkahi Allah SWT.
"Maka oleh sebab itu pahalanya lebih tinggi yang karena dia tarawih bareng di situ, baca Quran juga dalam keadaan puasa dia melakukan umrah. Selain umroh ada ibadah lain yang dilakukan dalam keadaan orang itu berpuasa maka pahalanya setara dengan ibadah haji," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
