Ahad 17 Apr 2022 15:34 WIB

Masjid At-Tin Selenggarakan Itikaf dengan Prokes

Prokes di masjid pakai prokes

Petugas keamanan memeriksa suhu para jamaah yang hendak menunaikan sholat Jumat berjamaah di Masjid At-Tin, Jakarta, Jumat (13/8). Masjid At-Tin kembali menggelar ibadah shalat Jumat pertama kalinya setelah kegiatan shalat Jumat dihentikan lantaran mengikuti ketentuan Pemberlakuan PPKM Darurat. Masjid At-tin pun menerapkan pembatasan jumlah jamaah secara terbatas yakni 25 persen dari kapasaitas serta mematuhi protokol kesehatan. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas keamanan memeriksa suhu para jamaah yang hendak menunaikan sholat Jumat berjamaah di Masjid At-Tin, Jakarta, Jumat (13/8). Masjid At-Tin kembali menggelar ibadah shalat Jumat pertama kalinya setelah kegiatan shalat Jumat dihentikan lantaran mengikuti ketentuan Pemberlakuan PPKM Darurat. Masjid At-tin pun menerapkan pembatasan jumlah jamaah secara terbatas yakni 25 persen dari kapasaitas serta mematuhi protokol kesehatan. Prayogi/Republika.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Peribadatan Masjid At-Tin, Ustadz Karnali mengatakan, pada Ramadhan 1443 Hijriah Masjid At-Tin memutuskan untuk kembali menyelenggarakan ibadah itikaf untuk para jamaah, setelah sebelumnya sempat ditiadakan. Hal ini turut disertai dengan protokol kesehatan (prokes) terkait covid-19. 

"Pandemi belum berakhir, kami menyiapkan protokol kesehatan, cuci tangan, hand sanitizer, nanti juga akan ada pembagian masker," kata Ustadz Karnali pada Ahad (17/4).

 

Ustadz Karnali mengatakan, penyelenggaraan itikaf sama seperti tahun-tahun sebelumnya, akan ada beberapa kegiatan. Di antaranya akan ada kajian setelah shalat tarawih, qiyamul lail dan akan disiapkan makanan sahur bagi jamaah yang telah melakukan pendaftaran pada panitia masjid.

 

"Nanti kami akan melihat kondisinya, mudah-mudahan tidak membludak. Kalau membludak nanti akan kita batasi. Nanti dibuka mulai 22 April malam ke-21 Ramadhan," kata Ustadz Karnali.

 

Dia mengatakan, sebelumnya At-Tin tidak ingin mengadakan penyelenggaraan itikaf, karena usulan dari para jamaah. Namun melihat masjid lainnya seperti Istiqlal, dan Masjid Agung Sunda Kelapa yang mengadakan itikaf, maka pada hari ketiga Ramadhan diajukan penyelenggaraan itikaf, dan akhirnya disepakati. Itikaf di At-Tin turut bekerjasama dengan Remaja Masjid At-Tin. 

 

"Himbauannya kepada para jamaah pertama protokol kesehatan, menjaga barang-barang bawaan, karena hal-hal seperti kehilangan dan tertukar banyak terjadi. Jadi harus diinformasikan tetap waspada," kata Ustadz Karnali.

 

Salah satu Pegawai Instansi Pemerintah, Anisa Ayundari (28 tahun) mengungkapkan keinginannya untuk pergi melakukan itikaf. Menurut dia, persiapan yang paling utama yakni niat dari dalam hati. 

 

"Pertama adalah niat, lalu mencari informasi di internet tetang penyelenggaraan itikaf, apa saja syarat yang diperlukan untuk itikaf di masjid tersebut, kemudian juga mempersiapkan fisik," kata Anisa.

 

Anisa mengatakan, selama masa pandemi covid, dia juga akan membawa Hygiene Kit pribadi. Anisa mengaku akan tetap menaati protokol kesehatan covid-19. 

 

"Penting itikaf untuk memanfaatkan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, dan agar mendapatkan keutamaan Lailatul qadar. Selama itikaf kita juga akan fokus ibadah, menyelesaikan target khataman Alquran," ucap Anisa.

 

 

 

sumber : Rossi Handayani
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement