IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Kesehatan Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan haji diminta berusaha menurunkan angka kematian pada jamaah haji. Permintaan tersebut disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat memberikan pengarahan kepada 98 peserta latih PPIH Arab Saudi di Lakespra dr Saryanto.
"Tolong turunkan angka kematian jamaah 1 permil. Kalau tidak bisa di bawah 1,3 permil," kata Budi di Lakespra, Rabu (11/5/2022).
Budi mengatakan, kunci untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada jamaah haji, maka petugas kesehatan haji harus memberikan edukasi kepada jamaah haji. Terutama kepada jamaah yang suka melakukan aktivitas berlebihan.
"Inilah pentingnya fungsi edukasi kepada jamaah haji," katanya.
Apa lagi kata dia, ada cukup banyak jamaah haji Indonesia memiliki persepsi ingin meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Berdasarkan catatan Kemenkes ada 9,3 persen jamaah haji Indonesia punya persepsi ingin meninggal di Arab Saudi.
"Kalau ada 100 ribu jamaah, itu artinya sekitar 9.300 jamaah ingin meninggal disana," ujarnya.
Untuk itu Budi meminta para petugas haji bidang kesehatan tidak menyepelekan fungsi edukasi kepada jamaah haji Indonesia. Eduksi merupakan kunci menurunkan resiko kesakitan dan kematian pada jam haji
"Ingat, kita tidak boleh sepelekan edukasi. Saya tegaskan, edukasi itu justru jadi kata kuncinya. Kita harus sampaikan kepada jemaah bahwa mereka ke Arab Saudi untuk ibadah, bukan untuk meninggal," tuturnya.
Budi menyatakan, bahwa jemaah haji Indonesia berangkat ke Tanah Suci dalam keadaan sehat. Maka dari itu saat kembalinya jamaah dalam keadaan yang sehat, karena tidak ada jamaah haji yang pergi ke Arab Saudi dalam keadaan tidak sehat.
"Tidak ada juga yang pergi dalam keadaan sakit jantung sangat berat, mereka pergi dalam keadaan sehat. Jadi dengan edukasi yang baik maka itu akan mampu mengurangi angka kematian," katanya.
Pada kesempatannya, Budi berpesan agar para petugas haji bidang kesehatan bisa sabar dan ikhlas memberikan pelayanan kepada jamaah. Dengan sabar dan ikhlas pekerjaan pelayanan akan terasa ringan.
"Kita harus belajar sabar dan ikhlas. Kita juga harapkan keridhoan dari Allah Swt. Insya Allah, kalau kita bisa membuat diri kita nyaman, maka kita juga bisa membuat orang lain nyaman," katanya.