IHRAM.CO.ID,AL-AHSA -- Komisi Warisan Arab Saudi mengumumkan Istana Sahoud yang bersejarah di Kota Mubarraz, Provinsi Al-Ahsa mengalami keruntuhan sebagian. Atas kejadian ini, tidak ada korban luka atau kerusakan besar.
Keruntuhan terjadi di salah satu sisi menara barat benteng yang terletak di lingkungan Al-Hazm di Mubarraz. Komisi ini juga menyebut mereka akan segera merenovasi istana.
Tim di Kegubernuran Al-Ahsa disebut akan segera memulai pekerjaan pelestarian dan renovasi bagian-bagian yang rusak dari situs warisan. Dalam pekerjaannya, mereka akan berkoordinasi dengan otoritas terkait di kegubernuran.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (17/5), mereka menekankan saat ini sedang berlangsung pekerjaan proyek untuk memperbarui situs, serta menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan dan restorasi yang ada.
“Pekerjaan ini masuk dalam sejumlah proyek yang dilaksanakan oleh komisi, untuk melindungi dan merenovasi sejumlah situs warisan perkotaan di berbagai wilayah Arab Saudi,” ujar mereka.
Lebih lanjut, mereka menyatakan semua bangunan dan situs warisan budaya yang dimiliki Kerajaan akan diasuransikan untuk memastikan pelestariannya. Komisi menggarisbawahi keinginannya untuk melindungi dan mengaktifkan semua situs warisan budaya di Arab Saudi.
Institusi ini juga berjanji akan menyediakan semua persyaratan pemeliharaan dan keberlanjutannya, berdasarkan tanggung jawabnya untuk melayani warisan nasional dalam semua bentuk berwujud dan tidak berwujud.
Istana Sahoud dianggap sebagai salah satu monumen arkeologi terpenting di Al-Ahsa yang menekankan kekayaan sejarah kawasan ini. Bangunan ini dibangun pada abad ke-7 oleh para pangeran dari suku Bani Khalid untuk menjaga wilayah utara Mubarraz.
Istana ini diberi nama sesuai dengan meriam eponymousnya yang besar, mencakup sekitar 17.050 meter persegi. Ia terletak di atas bukit berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 60 meter dan lebar 90 meter.
Bangunan tersebut telah menjadi saksi banyak peristiwa bersejarah dan dibangun dengan bahan-bahan lokal seperti bata lumpur dan jerami.
Benteng yang kuat ini dicirikan oleh dinding interior dan eksteriornya yang tebal, tangga yang berkelok-kelok, tujuh menara melingkar yang dirancang dengan indah, serta beberapa ruangan dan langit-langit batu yang ditopang oleh batang pohon palem.
Selain itu, gerbang utamanya dilengkapi dengan relung yang memungkinkan para pendukung untuk dengan mudah menembaki musuh mereka.
Kementerian Pariwisata mengumumkan sebuah proyek untuk merestorasi istana dan masjidnya, karena signifikansi sejarah dan struktur arsitekturnya yang unik.