IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Badai pasir di Makkah, Arab Saudi tidak bisa diprediksi. Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Imran menjelaskan badai tersebut harus diwaspadai jamaah karena tidak bisa ditebak kapan datangnya.
“Badai pasir, cuaca tidak bisa diprediksi. Tidak ada warning, sama di Indonesia,” ujar Imran saat berbincang dengan Tim MCH Makkah, Kamis (16/6/2022) WAS.
Imran menjelaskan adanya badai pasir bisa menyerang paru-paru sehingga jamaah mengalami sesak nafas. Penglihatan pun bisa infeksi karena mata merah. Untuk mengantisipasinya, dia mengingatkan jamaah untuk selalu mengenakan masker.
“Kayak haji tahun kemarin (2019) di Arafah, ada angin kencang, bahkan malamnya badai, besoknya banjir, tergenang. Tapi itu, syukurnya kita ada hujan, suhunya jadi turun,”ujar dia.
Badai debu memang sempat menerjang Makkah. Koordinator Emergency Medical Team (EMT) PPIH Arab Saudi Erwinsyah mengatakan badai debu terjadi pada sore waktu Arab Saudi dengan durasi tiga jam.
Jamaah berobat
Hingga saat ini, dia menjelaskan, ada enam orang jamaah yang berobat. Empat harus rawat inap, satu pulang, dan seorang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit King Faishal. Menurut Imran, penyakit jamaah tersebut tergolong berat karena mengalami dehidrasi, strok, dan gangguan organ. Dia menjelaskan, pasien yang dirujuk juga akan mendapatkan kunjungan dari Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.