IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) menyebut pengeluaran populasi Muslim global mencapai lebih dari Rp 29 kuadriliun pada 2021. Jumlah itu diproyeksikan akan tumbuh menjadi kurang lebih Rp 44 kuadriliun pada 2024, mengutip laporan ekonomi Islam global.
Dalam sebuah pernyataan terbaru, komisaris perdagangan MATRADE Frankfurt Zuhaila Sedek mengatakan Malaysia dan Jerman dapat berkolaborasi untuk mengeksplorasi potensi industri ini melalui inovasi dan manajemen rantai pasokan.
"Di Jerman, (industri) halal dipandang sebagai proposisi nilai yang memiliki banyak kesamaan dengan produk organik dan vegan, dan dapat melayani permintaan antara 5,3 dan 5,6 juta Muslim yang tinggal di negara itu," katanya di webinar “Halal sebagai Katalis Inovasi dan Keberlanjutan untuk Produsen” seperti dilansir dari Bernama, Rabu (29/6/2022).
Dia mengatakan industri halal adalah industri multi-miliar dan dinamis dengan kumpulan konsumen dengan daya beli yang kuat. Webinar ini diselenggarakan dengan dukungan dari IHK Hannover (Chamber of Commerce Hannover) dan diikuti oleh lebih dari 45 perwakilan bisnis.
Selain Zuhaila, pembicara lain dalam acara tersebut adalah Lembaga Penelitian Produk Halal Universitas Putra Prof Ir Dr Yus Aniza Yusof, Masyarakat Pertanian Jerman Prof. Dr. Katharina Riehn dan Senior Manager Kerjasama Internasional Halal Development Corp Romzi Sulaimen. Para peserta Jerman diundang untuk menghadiri pameran perdagangan halal terbesar di dunia, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2022, dari 7-10 September 2022 di Kuala Lumpur.