Rabu 06 Jul 2022 05:05 WIB

Haji 2022, Bisnis di Makkah Menggeliat Kembali Usai Pandemi

Pedagang di Makkah optimistis bisnis membaik tahun ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia menyerbu toko bahan makanan usai shalat subuh di kawasan Syisyah, Sektor 5, Makkah, Arab Saudi, Senin (28/8/2017). Haji 2022, Bisnis di Makkah Menggeliat Kembali Usai Pandemi
Foto:

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Bisnis di Makkah perlahan-lahan kembali pulih. Kondisi ini terjadi seiring dengan persiapan Kerajaan Saudi mengoperasikan pelaksanaan musim haji 2022 dalam jumlah besar, setelah sempat dibatasi akibat penyebaran Covid-19.

Pembatasan drastis jumlah jamaah yang bisa menunaikan ibadah haji selama dua tahun terakhir otomatis mengosongkan toko dan hotel di seluruh kota Makkah, Arab Saudi. Tetapi, pemilik bisnis berharap pemulihan bisa berlangsung dengan cepat mengingat ratusan ribu jamaah berduyun-duyun datang ke wilayah itu minggu ini.

Baca Juga

“Kami memiliki sedikit pelanggan (selama dua musim haji terakhir), tetapi hari ini bisnis kembali, alhamdulillah. Ini sama seperti sebelumnya, dan bahkan lebih baik," kata salah satu pedagang sajadah di Makkah Abdullah Mekhlafi, dikutip di Digital Journal, Selasa (5/7/2022).

Satu juta orang, termasuk 850.000 jamaah dari luar negeri, diizinkan melaksanakan ritual haji tahun ini. Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh semua Muslim yang mampu, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Pada 2019, tercatat sekitar 2,5 juta orang mengambil bagian dalam ritual tersebut. Kegiatan ibadah ini meliputi mengitari Ka'bah di Masjidil Haram Makkah, berkumpul di Gunung Arafat dan melempar jumrah di Mina.

Tahun berikutnya setelah pandemi terjadi, orang asing dilarang masuk dan total jumlah jamaah dibatasi hanya 10.000, untuk menghindari ibadah ini menjadi penyebar super global. Angka itu naik menjadi 60.000 warga dan penduduk Saudi yang divaksinasi penuh pada satu tahun setelahnya.

Pelaksanaan haji, yang menelan biaya setidaknya 5.000 dolar AS per-orang, serta ibadah umroh yang terjadi pada waktu lain dalam setahun, biasanya merupakan penghasil pendapatan yang signifikan bagi Arab Saudi, terutama sektor pariwisatanya. Dalam waktu normal, mereka menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS setiap tahun, menjaga agar ekonomi tetap berjalan di Makkah.

Kota ini telah menyaksikan ledakan konstruksi dalam beberapa tahun terakhir, yang membawa pusat perbelanjaan baru dan gedung apartemen. Sejumlah hotel mewah pun hadir, dengan beberapa menawarkan pemandangan Ka'bah suci.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement