IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau fasilitas tenda di Arafah yang akan digunakan jamaah haji Indonesia untuk beristirahat saat melakukan wukuf pada 9 Dzulhijjah 1443 Hijriyah, Selasa (5/7/2022) WAS. Ikut dalam pengecekan ini, delegasi Amirul Hajj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Bersama Yaqut, mereka melihat sejumlah fasilitas di Arafah. Saat melakukan tinjauan, Yaqut meminta agar fasilitas AC ditambah dengan kipas angin besar agar jamaah menjadi lebih nyaman.
"AC diusahakan lebih dingin. Apakah ditambahin kipas angin besar atau bagaimana, agar jamaah nyaman. Yang penting orientasinya adalah jamaah nyaman. Masih ada waktu dua hari (buat memperbaiki)," ujarnya.
Ia yang mencoba kasur busa untuk jamaah juga mengungkapkan, layanan tahun ini jauh lebih baik ketimbang musim haji sebelumnya. Hanya saja, dia meminta jamaah tak membandingkan fasilitas di Arafah dengan layanan hotel. Terlebih, tenda-tenda tersebut cuma dimanfaatkan untuk sekadar beristirahat bukan menginap.
"Jangan bandingkan dengan layanan di hotel karena jelas tidak apple to apple (sebanding)," kata dia.
Layanan lainnya adalah toilet. Yaqut melihat itu juga sudah disiapkan lebih banyak, termasuk sejumlah toilet portabel. Ini menurutnya penting agar jamaah tidak lama mengantre, baik saat akan mandi, bersuci, maupun buang hajat.
"Saya berharap, toilet portabel juga bisa ditambah untuk jamaah perempuan. Sebab, jumlah jamaahnya lebih banyak dan butuh waktu lebih lama di toilet," ujarnya.
Selama di Arafah, jamaah akan mendapat layanan katering sebanyak lima kali di Arafah. Layanan katering juga diberikan 10 kali saat di Mina, dan satu paket snack di Muzdalifah. Katering akan disiapkan dengan menu Nusantara agar jamaah bisa menikmatinya.
"Kami berusaha memberikan layanan terbaik agar mereka bisa menjalani rangkaian ibadah puncak haji ini secara nyaman, khidmat, dan khusyuk," kata Menag.
Yaqut mengungkapkan, pendeknya persiapan yang hanya dua bulan tak mengurangi kualitas layanan. Meski ada beberapa catatan yang harus dikoreksi, dia menjelaskan, secara umum pelayanan di Arafah tergolong baik.
"Saya pernah jadi jamaah reguler, ini jauh lebih baik dari zaman saya dulu naik haji kayak ikan pindang. Tahun 2004 haji pertama saya, nggak karu-karuan," jelas dia.