Jumat 15 Jul 2022 12:24 WIB

Tiga Dimensi Haji Mabrur

Jamaah haji diharapkan mabrur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Lepas Kepulangan Jamaah Haji, Wamenag Jelaskan Tiga Dimensi Kemabruran. Foto:   Wakil Menteri Agama yang juga Naib Amirul Hajj Zainut Tauhid Saadi melepas kepulangan 360 anggota jamaah haji asal Embarkasi Solo 1 (SOC 1) dari pemondokan di Al Keswah Tower, Jarwal, Makkah, Kamis (14/7/2022) malam.
Foto: MCH 2022
Lepas Kepulangan Jamaah Haji, Wamenag Jelaskan Tiga Dimensi Kemabruran. Foto: Wakil Menteri Agama yang juga Naib Amirul Hajj Zainut Tauhid Saadi melepas kepulangan 360 anggota jamaah haji asal Embarkasi Solo 1 (SOC 1) dari pemondokan di Al Keswah Tower, Jarwal, Makkah, Kamis (14/7/2022) malam.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Fase pemulangan jamaah haji Indonesia telah dimulai. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid melepas kepulangan kloter pertama jamaah asal Embarkasi Solo (SOC 1) di Hotel Al-Keswah, Jarwal, Makkah.

Wamenag menyampaikan selamat kepada jamaah setelah 42 hari menjalani perjalanan ibadah haji, akhirnya akan segera kembali ke Tanah Air. Menurutnya, tujuan dari proses panjang itu adalah untuk mencapai haji mabrur yang balasannya adalah surga.

Baca Juga

Ia pun menjelaskan perihal dimensi kemabruran. Pertama merupakan Dimensi Ilahiyah. "Kemabruran haji mengantarkan seseorang semakin meningkat iman dan takwanya," ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (15/7/2022).

Dimensi kedua adalah Dimensi Insaniyah. Menurutnya, kemabruran haji akan menyempurnakan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga, orang yang berhaji menjadi aemakin baik akhlak dan budi pekertinya.

 

Hal ini antara lain ditandai dengan semangat memberi kedamaian atau afsus salam, menjaga ucapannya atau athyabul kalam, serta kemauan berbagi dan memberi makan atau ith'amuth tha'am.

Ketiga merupakan Dimensi Wathaniyyah, dengan ibadah haji menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta tanah air. Meskipun di Tanah Suci banyak tempat-tempat mustajabah untuk berdoa, seperti Ka'bah, Masjidil Haram, Mas'a, Multazam, Maqam Ibrahim, dan lainnya, namun tetap saja ada kerinduan untuk kembali ke Tanah Air. Ini merupakan cerminan dari nilai keimanan yang tidak bisa dipisahkan.

"Allah menciptakan Indonesia sungguh luar biasa. Indah alamnya, ramah masyarakatnya, murah senyum, sopan santun, agamis dan relegius. Mari kita tingkatkan rasa cinta kita kepada tanah air kita," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wamenag lantas menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, jika ada kekurangan dalam melayani jamaah haji. Meskipun sudah melakukan persiapan haji dengan maksimal, namun tidak bisa dipungkiri pasti ada hal-hal yang kurang dan tidak sesuai dengan harapan.

Menteri Agama, lanjutnya, juga sudah memerintahkan untuk segera menyiapkan haji tahun 1444 H/2023 M, agar bisa lebih baik lagi. "Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan tahun depan. Sampaikan salam kami untuk keluarga dan handai taulan," ucap dia.

Hadir dalam kegiatan pelepasan itu para delegasi Amirul Hajj, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), para staf khusus Menteri Agama, serta pejabat Eselon II Ditjen PHU.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement