Senin 18 Jul 2022 11:39 WIB

Wanita Ini Kenang Naik Haji dengan Kapal, Jenazah Dikubur di Laut

Jenazah jamaah haji pada masa lalu dikubur di laut.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Wanita Ini Kenang Naik Haji dengan Kapal, Jenazah Dikubur di Laut
Foto:

Dia mengatakan, para jamaah tiba di Makkah pada bulan Syaban. Namun, mereka harus menunggu empat bulan lagi untuk memulai musim haji. Mereka menginap di rumah Muhammad Mukminah. Di sanalah Saodah bertemu dengan Abdul Rahman, putra teman kakeknya, seorang imam di Masjid Zahir di Alor Star, Kedah.

Abdul Rahman (22 tahun), yang telah tinggal di Makkah sejak berusia empat tahun, kemudian menjadi suaminya (ia wafat pada 10 Oktober 1992). Pasangan itu memiliki enam anak dan tinggal di Makkah. Mereka sempat melakukan haji bersama pada tahun 1963.

Sebelum menikah, kakeknya sempat menanyakan apakah dia senang berada di Makkah dan Soadah mengiyakannya. "Saat saya bilang iya, dia menyarankan saya menikah dengan Abdul Rahman. Saya menikah dengan Abdul Rahman meski belum pernah bertemu sebelumnya. Saya hanya diberitahu bahwa saya akan menikah dengan pria Melayu, bukan pria Arab," kata Saodah, yang kini menetap di Makkah bersama anak-anaknya.

Dia mengatakan kondisi di Makkah, Arafah, Muzdalifah dan Mina sangat berbeda saat itu. Para jamaah harus berjalan cukup jauh ke tempat-tempat ritual. Pilihan transportasi datang dalam bentuk bus atau gerobak sapi.

“Saat itu, makanan juga disediakan oleh orang-orang Arab. Kami tidur di tenda-tenda (di Arafah) yang didirikan hanya menggunakan satu tiang,” jelas dia.

Karena Saodah tidak kembali ke Malaysia setelah haji, seorang syekh kemudian memberikan SR150 kepadanya untuk perjalanan pulang. Pada tahun 1975, Saodah akhirnya kembali ke Malaysia untuk pertama kalinya.

"Saya beberapa kali kembali bersama anak-anak saya untuk bertemu anggota keluarga di Malaysia. Terakhir pada 2019 sebelum pandemi Covid-19 melanda," ujar Saodah. 

Meski tinggal di Makkah, Soadah tetap mempertahankan Budaya Melayu dan berbicara kepada anak-anaknya dalam dialek Kedah, selain bahasa Arab.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement