IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Salah satu perusahaan energi dan kimia terbesar di dunia, Sinopec China telah menghadiahkan 2.000 buku tentang budaya China kepada Perpustakaan Nasional King Fahd di Riyadh.
Dilansir dari laman Arab News pada Kamis (21/7/2022), Sumbangan itu ditandai dalam sebuah upacara pada Rabu (20/7/2022), yang dihadiri oleh pejabat senior dari kedua negara, termasuk duta besar China untuk Arab Saudi. Utusan Cina, Chen Weiqing meresmikan pojok buku berbahasa Mandarin di perpustakaan dengan kehadiran sekretaris perpustakaan, Dr. Mansour bin Abdullah Al-Zamil.
Bagian ini didirikan oleh Sinopec sebagai bagian dari misinya untuk menawarkan jendela tentang China bagi warga Saudi, menyediakan buku referensi untuk siswa, penerima manfaat, dan lulusan, dan memberikan dukungan mengajar bahasa Mandarin di Kerajaan. Utusan China tersebut memuji hubungan bilateral historis antara Arab Saudi dan China, serta promosi pertukaran budaya antara kedua negara.
Al-Zamil mengatakan, pembukaan pojok buku Cina di perpustakaan merupakan isyarat positif untuk kolaborasi budaya Saudi-Cina lebih lanjut. Dia menambahkan bahwa buku-buku berbahasa Mandarin yang diterima oleh perpustakaan bernilai ilmiah yang akan bermanfaat bagi para penerima manfaat dan peneliti, dan membantu memperkaya perpustakaan dengan buku-buku referensi. Kemudian mencatat bahwa departemen teknis perpustakaan telah selesai membuat katalog dan mengklasifikasikan buku-buku, yang sudah siap untuk peneliti.
“Kami ingin meningkatkan pertukaran budaya, transfer, dan pertukaran budaya antara kedua negara,” katanya.
Buku-buku berbahasa Mandarin lainnya akan dirilis secara bertahap. Batch pertama menampilkan buku-buku dalam bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin yang membahas topik-topik ekonomi, geografis, dan kemanusiaan. Serangkaian buku dalam bahasa Arab dan Inggris oleh Presiden China Xi Jinping juga akan disediakan.
Dalam pidatonya, Weiqing memuji warisan Perpustakaan King Fahd dan prestasi budaya, kognitif, dan ilmiahnya. Kemudian memuji upaya mendiang Raja Saudi Fahd bin Abdulaziz untuk mendukung hubungan antara dua negara besar.
Weiqing mengatakan, upaya Sinopec mengikuti langkah yang diprakarsai Kerajaan. Dalam hal ini dengan membuka cabang Perpustakaan Nasional King Abdulaziz di China sebagai cabang pertamanya di Asia.
Perpustakaan King Abdulaziz membuka cabang di Universitas Peking di Beijing untuk mengekspos orang-orang Cina pada budaya Saudi. Perpustakaan ini bertempat di sebuah bangunan enam lantai yang terletak di dekat pintu masuk utama universitas di atas lahan seluas 13 ribu meter persegi.