IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Amil Zakat Wakaf (Lazwaf) Baitul Mal wat Tamwil (BMT), Ustaz Daram, mengatakan, wakaf Al-Azhar genap berusia 12 tahun, maka sebagai tasayakur menggelar rangkaian kegiatan milad ke-12 wakaf Al-Azhar. Sejak pekan lalu ada kegiatan dalam rangka untuk menguatkan wakaf Al-Azhar.
"Al-Azhar termasuk lembaga wakaf yang punya lisensi sebagai nazir wakaf uang, yang memang kegiatan wakaf uang ini lima tahun (terakhir) menjadi tren yang sangat menonjol," kata Ustaz Daram saat diwawancarai Republika di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Rabu (27/7/2022).
Ia mengatakan, wakaf Al-Azhar berharap semangat milad ke-12 ini, ingin program wakaf produktif ke depan bisa punya potensi yang besar untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Di usia 12 tahun ini, wakaf Al-Azhar sedang menguatkan program-program terkait dengan wakaf produktif lebih masif lagi.
Ia menambahkan, supaya wakaf produktif semakin punya kontribusi yang nyata. Terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wakaf Al-Azhar menyadari kebutuhan air bersih mineral sangat tinggi. Maka wakaf Al-Azhar membuat usaha air mineral Al-Azhar. "Kita suplai kampus-kampus, komunitas dan lain sebagainya (dengan air mineral Al-Azhar), pendapatannya untuk mendukung program pemberdayaan LAZ," ujar Ustaz Daram.
Selain itu, ia menyampaikan wakaf Al-Azhar mempunyai wakaf produktif berupa pembiayaan ternak. Lokasinya ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bandung. Aset wakaf uang atau wakaf produktif itu digunakan untuk mendukung para petani dan peternak.
Supaya para petani dan peternak punya peliharaan ternak yang hasilnya bisa dipetik saat Idul Qurban. Dengan bantuan dana wakaf ini, para peternak tidak perlu meminjam uang ke rentenir atau tengkulak. Dalam program ini, para peternak didampingi, diajari manajemen risiko dan diedukasi.
"Kita juga punya aset wakaf dalam bidang pendidikan, kita punya pendidikan vokasional semacam diklat bagi anak-anak dhuafa di Sawangan yang disebut Rumah Gemilang Indonesia, itu adalah konsep pendidikan pelatihan, itu aset wakaf, operasionalnya dari dana zakat," jelas Ustaz Daram.
Ia menambahkan, di samping wakaf produktif, wakaf Al-Azhar tetap menguatkan wakaf sosial ibadah. Salah satunya pengembangan pusat dakwah yang bentuknya pembangunan masjid. Wakaf Al-Azhar membangun masjid di Jababeka Cikarang, Bintaro, Tangerang Selatan, selanjutnya akan dibangun masjid di Cibinong.
"Kita berharap wakaf dana sosial keagamaan berupa masjid akan menjadi sentra edukasi keislaman di samping untuk kebutuhan laboratorium pendidikan, paling tidak masyarakat dengan adanya masjid yang memadai, syiar Islam akan lebih baik, pada akhirnya kita bisa menguatkan juga nanti layanan wakaf di sana," jelasnya.
Ustaz Daram menerangkan, ada wakaf fisik dan ada wakaf uang. Kalau wakaf fisik, wakaf Al-Azhar punya beberapa lokasi aset wakaf tanah. Ini masih menjadi pekerjaan besar, tanah setelah diwakafkan butuh legalitasnya disahkan dan butuh biaya untuk membangun peruntukannya.
"Untuk wakaf uang atau wakaf melalui uang, paling tidak kita dalam sebulan itu bisa menghimpun sekitar Rp 400 juta perbulan untuk pembiayaan program wakaf maupun operasional kegiatan wakaf melalui uang," ujarnya.